Parapuan.co - Kawan Puan, anak balita sering tiba-tiba berperilaku menyebalkan hingga memancing emosi orang tua.
Namun, ketahuilah bahwa hal itu tidak lantas menunjukkan kalau anakmu nakal.
Lalu jika kamu merespons sikap dengan emosi pun, tidak lantas membuatmu menjadi orang tua yang buruk.
Si kecil dan kamu sedang sama-sama saling memahami. Dan bagi orang dewasa sepertimu, penting untuk bisa memahami anak lebih dulu.
Apa pun perilaku menyebalkan yang anak lakukan bisa jadi merupakan caranya mengungkapkan sesuatu. Kira-kira apa, ya?
Yuk, simak beberapa perilaku menyebalkan anak dan hal yang mungkin sedang coba mereka ungkapkan seperti disampaikan pakar parenting Pranjal Tyagi melalui akun Instagram!
1. Mencoret-coret Dinding
Kamu kesal anak balita mencoret-coret dinding dan menolak saat diberi buku atau kertas untuk menggambar?
Menurut Pranjal Tyagi, hal itu dikarenakan tubuh anak membutuhkan vertical play.
Baca Juga: Ide Aktivitas Sensory Play untuk Anak Sesuai Umurnya, Mulai 0-3 Tahun
Aktivitas vertical play bisa dilakukan dengan memanjat tangga, naik di kursi, atau lainnya.
Vertical play bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan pergelangan tangan anak.
Saat mencoret-coret dinding, mereka juga belajar memegang alat tulis dengan benar.
2. Anak Memukul atau Menggigit
Perilaku menyebalkan anak yang kedua, yaitu memukul dan menggigit.
Ada beberapa hal yang coba anak sampaikan ketika memukul atau menggigit orang lain, yaitu butuh terkoneksi dengan orang tuanya.
Selain itu, mereka mungkin butuh istirahat atau lingkungan yang lebih tenang dan tidak overstimulasi.
3. Melompat, Memanjat, Lari-Larian
Kadang-kadang, anak juga akan berlari-larian sepanjang hari, melompat, memanjat, dan sebagainya seolah tidak merasa lelah.
Baca Juga: 5 Penyebab Toddler Suka Memukul dan Cara Mengatasinya, Apa Saja?
Ketahuilah, sebenarnya anak balita tidak akan melakukan aktivitas "padat" tersebut terlalu lama.
Umumnya, balita membutuhkan kurang lebih dua jam aktivitas fisik.
Agar mereka tidak rusuh di rumah, ajak anak keluar, menarilah bersama anak, dan cobalah untuk memenuhi kebutuhan gerak mereka.
4. Tidak Mau Mendengarkan
Lantas, bagaimana jika kamu kesal karena anak balita tidak mau mendengarkanmu?
Cari tahu dulu apakah penolakan mereka dilakukan secara berlebihan.
Kalau balita berkali-kali menolak dan bilang "tidak", validasi emosi mereka.
Berikan mereka kendali atas hal-hal kecil dalam kesehariannya untuk memenuhi kebutuhan fisik dan emosinya.
Itulah tadi beberapa perilaku menyebalkan balita, apa yang coba mereka sampaikan, dan apa yang bisa kita lakukan sebagai orang tua.
Mudah-mudahan informasi di atas berguna buat Kawan Puan, ya.
Baca Juga: Pilih-Pilih Makanan, Ini 5 Tips Ampuh agar Anak Mau Makan Sayur Lagi
(*)