Inisiatif water credit terbukti memberikan manfaat langsung ke masyarakat, terutama dalam meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
"Warga jadi terbiasa mandi dua kali sehari, cuci tangan,
dan membuat jamban sehingga tidak lagi buang air besar sembarangan," papar Mardi, warga Desa Puhkerep.
Dampak tidak langsung adalah meningkatnya produktivitas dan penghasilan. Banyak warga yang membuka jasa usaha laundry, bengkel, atau pabrik batako.
Pemilik warung juga lebih produktif karena tidak perlu menutup warung dikarenakan harus mengambil air dari lokasi yang terlalu jauh.
Perluasan cakupan layanan ini juga menambah jumlah petani dan peternak, antara lain ternak kambing dan ayam,
maupun sekadar memanfaatkan halaman rumah untuk menanam sayuran.
Dengan semua kemudahan tersebut, pelanggan kini hanya membayar Rp1.000/m3 atau hanya Rp15.000-Rp20.000 per bulan. Jika dibandingkan warga yang tidak menggunakan layanan SPAM, di mana mereka mengeluarkan biaya Rp100.000 per bulan untuk membeli air galon, maka ada penghematan
yang signifikan.
Danone-AQUA terlibat aktif sebagai mitra strategis Water.org dalam menjalankan program water credit.
Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia, menyatakan “Program ini sejalan dengan strategi keberlanjutan kami yang tertuang dalam Danone Impact Journey. Kami berkomitmen untuk senantiasa menyediakan air minum berkualitas untuk mendukung kesehatan sekaligus memberikan manfaat dan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan di Indonesia. Untuk itu, kami percaya bahwa ketersediaan akses air minum dan sanitasi dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sehingga mampu memiliki kualitas hidup yang baik. Upaya Danone-AQUA dalam meningkatkan akses air minum, sanitasi dan penyehatan lingkungan diterjemahkan melalui program WASH (Water Access, Sanitation and Hygiene).”
Program water credit dan kolaborasi bersama Water.org telah berkontribusi secara signifikan terhadap keseluruhan program WASH Danone-AQUA di Indonesia.
“Hingga saat ini, program kolaborasi Danone-AQUA dan Water.org melalui skema water credit telah memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung hingga lebih dari 230 ribu penerima manfaat. Sementara total penerima manfaat yang kami perkirakan untuk program WASH kami di seluruh Indonesia hingga saat ini telah mencapai 520 ribu orang,” tambah Karyanto.
Karyanto juga mengungkapkan skema Water Credit juga sedang dikembangkan untuk lembaga pendidikan Pesantren.
“Saat ini kami pun tengah berupaya mengembangkan akses air minum dan sanitasi di sejumlah pesantren yang masih memiliki keterbatasan fasilitas,” tutup Karyanto.
Melalui program ini Pondok Pesantren yang memerlukan biaya untuk membangun sarana air minum dan sanitasi
dapat mengajukan pembiayaan ke BPRS HIK Parahyangan dengan beberapa kemudahan. Program water credit untuk pesantren ini telah diawali dengan pencairan pembiayaan air dan sanitasi bagi 4 pesantren di Jawa Barat dengan total jumlah santri sebanyak 486 orang.
Baca Juga: Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Ibadah, Bagaimana Caranya?
(*)