4 Drakor Soal Kawin Kontrak, Terbaru The Story of Park’s Marriage Contract

Linda Fitria - Minggu, 17 Desember 2023
Salah satu drakor dengan tema kawin kontrak: The Story of Park’s Marriage Contract
Salah satu drakor dengan tema kawin kontrak: The Story of Park’s Marriage Contract Viu

Parapuan.co - Kawan Puan, drama Korea atau drakor yang mengangkat tema kawin kontrak masih jadi tonton yang populer.

Tema kawin kontrak ini semakin mewarnai topik-topik yang diangkat dalam drama Korea bergenre romansa.

Nah salah satu drakor tema kawin kontrak yang belakangan populer adalah The Story of Park’s Marriage Contract.

Tapi sebelum drakor The Story of Park’s Marriage Contract, ternyata sudah banyak loh drama yang memiliki tema sama. Apa saja? Yuk simak lengkapnya!

1. Full House

Fans drama Korea senior pasti ingat dengan drama Full house yang tayang tahun 2004. Drama yang menggemaskan ini dibintangi oleh Song Hye-kyo dan Rain.

Beda dengan peran-perannya dalam drama beberapa tahun belakangan, Song Hye-kyo di sini berperan sebagai karakter yang ceria dan tingkahnya mengundang tawa.

Full House berkisah tentang Han Ji-eun, diperankan Song Hye-kyo, seorang penulis naskah yang tengah naik daun yang tinggal di sebuah rumah yang disebutnya “Full House”.

Rumah tersebut dibangun oleh mendiang ayahnya. Suatu hari, Ji-eun dikelabui yang membuat rumahnya dijual oleh temannya.

Baca Juga: 3 Fakta Menarik The Story of Park's Marriage Contract, Lengkap dengan Sinopsis Drakor

Kemudian Ji-eun menemukan kalau rumahnya telah dibeli oleh Lee Young-jae (Rain), seorang aktor terkenal yang sempat ia temui saat pergi berlibur.

Keadaan membuat keduanya akhirnya menandatangani kontrak perkawinan selama enam bulan. Meski Ji-eun dan Young-jae tak pernah akur dan memiliki dua sifat berbeda, mereka sepakat untuk tinggal bersama.

2. Marriage Contract

Drama yang tayang tahun 2016 ini dibintangi Lee Seo-jin sebagai Han Ji-hoon dan Uee sebagai Kang Hye-soo.

Hye-soo diceritakan sebagai ibu tunggal yang berjuang membesarkan putrinya sambil melunasi utang mendiang suaminya.

Sementara Han Ji-hoon adalah putra keluarga konglomerat mencari donor untuk ibunya yang harus menjalani transplantasi hati.

Ketika Hye-soo mengetahui dirinya menderita tumor otak yang tidak dapat dioperasi, sesuai dengan judulnya terjadilah kawin kontrak.

Hye-soo setuju untuk menikahi Ji-hoon dan menjadi donor untuk ibunya. Ia rela melakukannya demi imbalan uang yang cukup untuk menghidupi putrinya hingga dewasa.

3. Because This is My First Life

Baca Juga: Ini 3 Karakter Perempuan di Alchemy of Souls, Drama Korea Netflix Terbaru

Jung So-min berperan sebagai Yoon Ji-ho, penulis yang kesulitan mencari tempat tinggal, bertemu dengan Lee Min-ki yang berperan sebagai Nam Se-hee, yang menyewakan kamar untuk membantu membayar hipotek rumah.

Untuk memenuhi tujuan masing-masing, mereka akhirnya memutuskan untuk melakukan kawin kontrak.

Untuk meyakinkan keluarga masing-masing mereka pun melakukan pemotretan mengenakan busana pernikahan hingga mengunjungi keluarga masing-masing saat libur perayaan hari besar. 

4. The Story of Park’s Marriage Contract

Pada masa Joseon, Park Yeon-woo kehilangan suami. Kang Tae-ha, suaminya meninggal dunia pada malam pernikahan mereka.

Dalam keadaan terpukul, Yeon-woo malah diculik dan dilempar ke dalam sumur. Ajaibnya ia tidak mati.

Saat membuka mata, ia melihat orang yang menolongnya adalah suaminya. Yeon-woo terdampar di Seoul di masa kini.

Nama dan wajahnya Kang Tae Ha, di zaman Joseon dan masa kini sama. Bahkan ibu tiri Tae-ha juga sama dengan yang hidup di zaman lalu.

Kang Tae-ha adalah penerus perusahaan konglomerat. Yang unik, Tae-ha di masa kini juga punya penyakit jantung sehingga enggan menikah.

Ia akhirnya menjalani kawin kontrak untuk membujuk kakeknya agar mau menjalani operasi. Apalagi kakeknya yang sakit bilang ingin melihat pernikahannya selagi ia hidup. 

Baca Juga: Daftar Pemain dan Sinopsis Drakor The Story of Park's Marriage Contract, Ada Lee Se Young

(*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja