Perubahan cenderung sangat berbeda satu sama lain. Identitas tersebut mungkin memiliki gender, etnis, minat, dan cara berinteraksi yang berbeda dengan lingkungannya.
Tanda dan gejala umum DID lainnya meliputi:
- Kecemasan
- Delusi
- Depresi
- Disorientasi
- Hilang ingatan
- Gangguan penggunaan narkoba
- Pikiran untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri
- Kesenjangan memori tentang kejadian sehari-hari dan informasi pribadi
- Mempunyai beberapa identitas berbeda.
DID biasanya disebabkan oleh kekerasan seksual atau fisik pada masa kanak-kanak.
Terkadang penyakit ini berkembang sebagai respons terhadap bencana alam atau peristiwa traumatis lainnya seperti pertempuran.
Gangguan tersebut merupakan cara untuk menjauhkan atau melepaskan diri dari trauma.
Pencegahan
Bisakah gangguan identitas disosiatif (DID) dicegah?
Tidak ada cara untuk mencegah DID. Namun mengidentifikasi tanda-tandanya sedini mungkin dan mencari pengobatan dapat membantu mengelola gejalanya.
Orang tua, pengasuh dan guru harus memperhatikan tanda-tanda pada anak kecil. Perawatan segera setelah episode pelecehan atau trauma dapat mencegah perkembangan DID.
Perawatan juga dapat membantu mengidentifikasi pemicu yang menyebabkan perubahan kepribadian atau identitas.
Pemicu umum termasuk stres atau penyalahgunaan zat. Mengelola stres dan menghindari obat-obatan dan alkohol dapat membantu mengurangi frekuensi berbagai perubahan yang mengendalikan perilakumu.
Nah, itu dia beberapa hal yang perlu kamu ketahui mengenai dissociative identity disorder (DID) atau gangguan kepribadian ganda.
Segera hubungi dokter atau ahli jika menemukan tanda-tanda di atas ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Mengenal Gangguan Panik, Masalah Mental yang Muncul di Sinopsis Drakor Daily Dose of Sunshine
(*)