Misalnya operasi moneter, transaksi pasar valuta asing, dan transaksi pasar mata uang.
Di sisi lain, rupiah digital ritel memiliki cakupan lebih luas dan terbuka untuk publik.
Jenis ritel ini didistribusikan untuk berbagai transaksi ritel, baik pembayaran maupun transfer, oleh individu maupun korporasi.
Untuk mengembangkan rupiah digital, BI memulainya secara bertahap dengan menggalang pandangan publik terhadap desain mata uang.
Selanjutnya akan dilakukan eksperimen teknologi, dan diakhiri dengan review kebijakan.
Hal itun dilakukan guna membuka ruang fleksibilitas yang luar bagi pemangku kepentingan dan industri.
Lantas, akan seperti apa aplikasi penggunaan rupiah digital nantinya? Kita tunggu 2024 ya, Kawan Puan.
Mudah-mudahan sistem pembayaran rupiah digital akan semakin memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan.
Baca Juga: Catat! Ini 3 Konsep Finansial saat Mengajarkan Anak tentang Uang Digital
(*)