Viral di TikTok Ganindra Bimo Alami HNP hingga Harus Operasi, Apa Itu?

Maharani Kusuma Daruwati - Kamis, 28 Desember 2023
Ganindra Bimo akui sempat mengalami penyakit HNP atau saraf kejepit yang viral di TikTok. Foto: Ganindra Bimo dalam jumpa pers di sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Menteng, kawasan Jakarta Pusat, Jum'at (19/11/2021).
Ganindra Bimo akui sempat mengalami penyakit HNP atau saraf kejepit yang viral di TikTok. Foto: Ganindra Bimo dalam jumpa pers di sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Menteng, kawasan Jakarta Pusat, Jum'at (19/11/2021). Grid.ID / Daniel Ahmad

Parapuan.co - Sosok Ganindra Bimo belakangan tengah viral di TikTok karena film terbarunya.

Film 13 Bom di Jakarta, yang dibintangi Ganindra Bimo kini sedang viral di TikTok.

Berbagai video talkshow yang dihadiri Ganindra Bimo pun menjadi viral di TikTok. Termasuk yang membahas soal masalah kesehatannya.

Ternyata, beberapa waktu lalu sebelum menjalani syuting film action ini, suami Andrea Bimo iki sempat menderita penyakit yang cukup parah.

Ganindra Bimo bahkan mengaku dirinya sudah tak bisa merasakan tangannya dan pengelihatannya pun mulai blur.

Hingga semakin lama dirasakan semakin sakit di bagian pundak sampai pinggang.

Setelah memeriksakan diri ke dokter, Ganindra Bimo ternyata divonis menderita HNP atau Hernia Nucleus Pulposus alias saraf kejepit

Bimo mengaku dirinya mengalami saraf kejepit di tiga level di ruang sendinya.

Karenanya, aktor kelahiran 29 Maret 1987 ini harus menjalani operasi untuk perawatan penyakitnya itu.

Baca Juga: Ikut Rizky Kinos Saat Dioperasi, Nycta Gina Ingin Sekolah Lagi: 'Kamar Operasi itu Impian Aku'

Lalu apa itu sebenarnya HNP yang dialami Bimo hingga harus menjalani operasi?

Herniasi Nukleus Pulposus

Mengutip dari Synergy Spine & Orthopedics, HNP nyeri dapat disebabkan oleh hernia nukleus pulposus, juga disebut sebagai herniasi atau diskus tergelincir dan sangat umum terjadi pada sebagian besar populasi.

Hernia nukleus pulposus terjadi ketika inti lunak dari cakram mulai bocor keluar dari dalam annular fibrosus, selubung luar cakram yang keras.

Hal ini sering kali terjadi sebagai akibat dari penuaan alami, di mana cakram secara teratur kehilangan kandungan airnya dan menjadi rentan terhadap dehidrasi dan mulai rusak.

Herniasi nukleus pulposus tanpa nyeri atau gejala lainnya. Hernia nukleus pulposus hanya terlihat ketika material cakram yang tergeser mengganggu integritas struktural tulang belakang atau mulai memengaruhi saraf, ligamen, dan jaringan di sekitarnya.

Diskus dengan hernia nukleus pulposus biasanya selalu dapat berhasil diobati atau diperbaiki dengan perawatan dan pengobatan yang tepat.

Penyebab Herniasi Nukleus Pulposus

Baca Juga: Waspadai 4 Gejala Saraf Kejepit, Kondisi Medis Viral di TikTok

Herniasi nukleus pulposus paling sering disebabkan oleh usia dan degenerasi yang terjadi seiring berjalannya waktu. Faktor lain yang dapat mempercepat kerusakan akibat hernia nukleus pulposus termasuk:

  • Obesitas.
  • Gaya hidup yang tidak banyak bergerak.
  • Cedera akut akibat kecelakaan mobil, jatuh, atau aktivitas olah raga.
  • Mengangkat dengan tidak benar.
  • Kecenderungan genetik.
  • Kelainan tulang belakang bawaan yang berkembang sejak lahir atau remaja.
  • Merokok.
  • Konsumsi alkohol berlebihan.
  • Periode persalinan yang lama dan berulang, berdiri, mengemudi atau duduk.
  • Penyakit cakram degeneratif lainnya atau kelainan tulang belakang yang terkait.

Gejala Hernia Nukleus Pulposus

Meskipun hernia nukleus pulposus tidak menunjukkan gejala, nukleus yang menonjol dapat menekan saraf di dekatnya atau sumsum tulang belakang, terkadang menyebabkan kerusakan saraf yang serius dan harus segera ditangani.

Gejala hernia nukleus pulposus juga serupa dengan gejala penyakit tulang belakang dan punggung serius lainnya, termasuk kanker, stenosis tulang belakang, dan degenerasi sendi facet.

Oleh karena itu, penting dan mungkin sangat penting untuk mendapatkan diagnosis komprehensif sesegera mungkin.

Gejala hernia nukleus pulposus dapat meliputi:

• Nyeri kronis dan ketidaknyamanan.
• Nyeri yang menjalar ke jalur saraf.
• Nyeri yang menjalar hingga ekstremitas.
• Mati rasa.
• Kelemahan otot.
• Sensasi kesemutan.
• Sensasi “kesemutan”.
• Reaksi refleks otot yang tidak normal.
• Hilangnya koordinasi.

Ketika saraf tertentu tertekan, hernia nukleus pulposus dapat menyebabkan demam dan inkontinensia kandung kemih atau usus.

Nah, itu dia tadi beberapa hal mengenai hernia nukleus pulposus seperti yang dialami Gandindra Bimo, temasuk gejala yang perlu diwaspadai.

Jika gejala ini terjadi, segera dapatkan bantuan medis karena dapat mengindikasikan keadaan darurat yang mengancam nyawa.

Baca Juga: 7 Penyebab Saraf Kejepit, Kondisi Medis yang Lagi Viral di TikTok

(*)

 



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja