Efek dari Perawatan Kecantikan Semi Permanen
Seperti disampaikan oleh Dr. Ross Perry, Direktur Medis Cosmedics Skin Clinics, generasi lebih muda saat ini sudah lebih akrab dengan perawatan kecantikan semi permanen, bahkan di usianya yang masih belasan tahun.
"Tidak jarang kita melihat anak berusia 18 tahun melakukan filler bibir, atau berusia 20 tahun melakukan botox dan filler," ujarnya.
Menurutnya, perawatan semi-permanen ini jika digabungkan bisa membuat kita tampak lebih tua.
Di sisi lain, menurut Dr. Sophie Shotter, yang menjalankan Medical Cosmetic Skin Clinic di London, Inggris, perawatan kecantikan semi permanen sebaiknya dilakukan di usia 30 tahunan.
"Melakukan perawatan ini sebelum benar-benar dibutuhkan terkadang dapat membuat seseorang tampak lebih tua (jika dilakukan di tangan yang salah), dengan penampilan yang hampir seperti topeng," imbuhnya.
Bukannya tanpa alasan. Menurut Amish Patel, seorang praktisi estetika dan ahli perawatan kulit, perawatan yang berlebihan untuk pipi dan bibir terlalu penuh akan mendistorsi wajah.
"Ini akan menutupi keremajaan alami yang kamu miliki di usia dua puluhan. Bahkan, hal ini dapat membuat kamu terlihat jauh lebih tua dari usiamu yang sebenarnya," ujar Patel.
Gaya Hidup Tak Sehat
Baca Juga: 3 Alasan Kenapa Gen Z Rentan Terkena Penyakit Kulit, Ini Kata Dokter