Parapuan.co - Pepatah berbunyi "Di balik laki-laki sukses, ada perempuan hebat di belakangnya" rasanya benar adanya walau perlu sedikit diralat.
Perempuan hebat tersebut bukan di belakang laki-laki yang sukses, melainkan di samping sebagai pendamping.
Sebutan perempuan hebat lagi tangguh tersebut tampaknya layak disematkan pada Maria Immaculata Windrati atau Maria Indra.
Maria Indra adalah istri dari seorang pelari yang bernama Alfa, penyintas stroke yang menderita kelumpuhan pada 2020 lalu.
Alfa mengalami kelumpuhan pada separuh tubuhnya usai sempat pusing setelah olahraga di suatu pagi.
Menyadari ada yang tidak beres pada dirinya, Alfa duduk bersandar dan berusaha untuk tetap sadar sembari menunggu sang istri pulang.
Sesampainya di rumah, Maria Indra curiga lampu rumah belum menyala padahal sudah pukul 21.00 malam.
Mengetahui sang suami terbaring di lantai, ia pun berinisiatif mengambil jarum suntik untuk menusuk salah satu jari di tangan kiri Alfa.
Melihat darah yang langsung mengalir dari jari suaminya, Maria Indra langsung menghubungi rumah sakit.
Baca Juga: Takut Menikah? Kenali Apa Itu Gamophobia dan Gejala Saat Mengalaminya
Setelah didiagnosa mengalami stroke, Maria Indra pun setia merawat sang suami yang tidak bisa menggerakkan badannya dan hanya terduduk di kursi roda.
Bagaimana perjuangan Maria Indra merawat sang suami yang seorang pelari lumpuh karena terkena stroke?
Maria Indra mengungkapkan isi hati dan kisah perjuangannya saat menjadi bintang tamu Podcast Cerita Parapuan Episode 44 belum lama ini. Yuk, intip!
Tantangan Terberat Maria Indra Jadi Caregiver Suami
Saat merawat suami yang lumpuh karena stroke, Maria Indra merasa menguatkan dirinya sendiri lebih mudah ketimbang menjaga mental suami.
Tantangan terberatnya justru ketika berusaha memberikan afirmasi positif kepada Alfa supaya bersemangat untuk pulih seperti sediakala.
"Aku main di mindset dia. Setiap hari aku afirmasi, 'Ayo kamu bisa kok, kamu sembuh'," kata perempuan yang akrab disapa Indra tersebut.
Bahkan, Indra mengafirmasi suami dengan meminta Alfa menemaninya menyaksikan pertandingan bola di Inggris.
"Aku malah enggak mikirin mentalku sendiri. Yang aku pikirin adalah mental dia harus kuat, nih. Karena bangunin mental orang lebih susah daripada mental sendiri," tutur Indra.
Baca Juga: Ramai Kasus Ibu di Stasiun, Ini Do's dan Dont's Suami Bantu Istri Lalui Baby Blues
Ketika Alfa baru tahu dirinya lumpuh dan tidak bisa berjalan, Indra memberikan dukungan dengan afirmasi positif lainnya.
"Dia bilang, 'Aku enggak bisa jalan'. Tapi aku selalu bilang, 'Kamu bukan enggak bisa jalan. Kamu belum bisa jalan. Belum berarti akan bisa jalan lagi', gitu," kenang Indra.
Bagi Maria Indra, menjaga dan membangun kembali kesehatan mental Alfa jauh lebih sulit karena satu alasan utama.
Yaitu, karena Alfa sendiri seolah-olah kehilangan harapan lantaran kondisinya yang lumpuh.
"Yang terberat itu membangunkan mentalnya dia. Sementara dianya sendiri aja enggak tahu gimana cara ngebangunin mentalnya. Itu biggest challenge ever menurut aku," ungkap Indra.
Maria Indra menambahkan, afirmasi positif harus selalu ada dan diberikan kepada sang suami.
Untuk menjaga mentalnya sendiri dan sang suami, Indra mengaku tidak pernah terpikir buat meninggalkan Alfa.
Ini karena janji pernikahannya dengan Alfa yang dibuat di hadapan Tuhan.
Peristiwa sakitnya Alfa bukan hanya ujian baginya, tetapi bagi pernikahan.
Untuk tahu kronologinya lebih lengkap, Kawan Puan bisa menyaksikan Podcast Cerita Parapuan Episode 44 bersama Maria Indra di bawah ini:
Baca Juga: Waktu Bersama Pasangan Berkurang, Ini Pengaruh Hadirnya Bayi dalam Hubungan Suami Istri
(*)