Parapuan.co - Berdasarkan Catatan Tahunan (CATAHU) Komnas Perempuan, di tahun 2022 telah terjadi 339.782 kasus kekerasan berbasis gender (KBG).
Bahkan perempuan dengan disabilitas mengalami dampak yang lebih panjang dan berat lagi.
Lebih jauh, korban kekerasan, khususnya perempuan dan anak, seringkali tidak mendapatkan dukungan yang dibutuhkan untuk bangkit.
Maka dari itu, untuk mendukung upaya perlindungan dan pemberdayaan perempuan Indonesia, PT Unilever Indonesia Tbk., melakukan kerjasama jangka panjang dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan.
Adapun salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyelenggarakan Pekan Agama dan Perempuan pada Desember 2023 yang juga momen tepat untuk memperingati Hari Ibu.
Pusat Studi Islam, Perempuan, dan Pembangunan (PSIPP) ITB Ahmad Dahlan, dengan dukungan Unilever Indonesia, menyelenggarakan kegiatan seminar dan pelatihan.
Rangkaian acara berisikan edukasi publik terkait isu kekerasan seksual dan pemberdayaan ekonomi perempuan, dan dilaksanakan di tujuh kota di Indonesia.
Kegiatan “Pekan Agama dan Perempuan” dilakukan di Jakarta, Tangerang Selatan, Bogor, Depok, Semarang, Bandung, dan Surabaya, dengan melibatkan mitra PSIPP dari berbagai provinsi.
Mengangkat sejumlah isu penting terkait kekerasan seksual dan pemberdayaan ekonomi perempuan, kegiatan menyasar lebih dari 900 peserta yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswi/a, dosen, guru, pelajar, hingga santri dan pengurus pondok pesantren, di lingkungan Muhammadiyah.
Baca Juga: Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Ini 3 Dampak KDRT pada Kesehatan Mental
“Oleh karena itu, seminar dan pelatihan “Pekan Agama dan Perempuan” menggarisbawahi pentingnya menggalang dan mengalokasikan dana zakat untuk para korban kekerasan, khususnya perempuan dan anak," ujar Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta, sebagai salah satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Indonesia, Dr. Yayat Sujatna, S.E., M.Si.
"Semoga sinergi yang kami lakukan bersama Unilever Indonesia ini, memberi faedah dalam rangka ikhtiar kita semua memberdayakan perempuan dalam lingkup yang lebih besar," ujarnya lagi.
Ia pun juga menyampaikan harapannya agar rangkaian kegiatan ini dapat menambah semangat para perempuan penerima manfaat untuk bisa menjadi lebih berdaya.
Senada dengan itu, Kristy Nelwan, Head of Communication and Chair of Equity, Diversity & Inclusion (ED&I) Board Unilever Indonesia mengungkapkan bahwa isu keadilan gender serta penghapusan diskriminasi dan stigma termasuk kekerasan seksual pada perempuan merupakan salah satu hal yang diperjuangkan melalui berbagai program dan kemitraan.
"Termasuk dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan. Kami yakin program-program seperti ini menjadi sebuah kontribusi penting bagi terwujudnya lingkungan yang adil dan inklusif di Indonesia, tak terkecuali bagi perempuan,” tambahnya.
Tak hanya itu, Ketua Satuan Tugas Pencegahan & Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) ITB Ahmad Dahlan Jakarta, Adi Musharianto juga menilai bahwa pelatihan seperti ini penting diikuti masyarakat luas untuk menjembatani kesenjangan pemahaman mengenai isu kekerasan seksual dan gender.
"Banyak yang mengira bahwa kekerasan seksual dan gender artinya sebatas persentuhan organ sensitif yang dilakukan secara paksa atau iseng. Padahal ternyata, definisi kekerasan seksual dan gender itu jauh lebih luas," ujarnya mengingatkan.
"Lebih dari tindakan, setiap ucapan, penglihatan, bahasa tubuh, perlakuan, narasi teks atau emoticon, over superior, justifikasi, dan lain sebagainya juga merupakan variabel kekerasan seksual dan gender, yang dapat terjadi terhadap laki-laki maupun perempuan,” paparnya lagi menegaskan.
Kolaborasi jangka panjang antara Perguruan Tinggi Muhammadiyah ITB Ahmad Dahlan Jakarta dan Unilever Indonesia meliputi kewirausahaan, pendidikan dan pembelajaran, serta dukungan bagi perempuan korban kekerasan seksual, incest, maupun KDRT melalui dana zakat untuk perempuan dan anak korban, maupun wakaf uang untuk pemberdayaan ekonomi perempuan tulang punggung keluarga.
“Sejalan dengan tujuan Unilever Indonesia untuk terus bertumbuh bersama Indonesia, kami berharap upaya kemitraan ini dapat terus memberikan dampak yang lebih besar lagi bagi masyarakat luas,” tutup Kristy.
(*)
Baca Juga: Menempatkan Kepentingan Perempuan dalam Program Pemilihan Presiden