Parapuan.co - Kawan Puan, pergelaran Golden Disc Awards 2024 di Jakarta pada 6 Januari kemarin bisa dibilang berlangsung dengan sukses.
Akan tetapi, usai perhelatan Golden Disc Awards (GDA), ramai diperbincangkan soal kericuhan yang sempat terjadi di kursi penonton pada area VIP.
Mengutip Cewek Banget, orang yang menyebabkan kericuhan berkewarganeraan Korea Selatan dan Tiongkok.
Beberapa oknum sempat terlibat cekcok, yang mana mereka adu mulut hingga nyaris saling pukul di lokasi acara.
Usut punya usut, orang-orang yang terlibat konflik tersebut merupakan daeri jjiksa.
Apa itu daeri jjiksa? Yuk, simak penjelasan mengenai profesi daeri jjiksa seperti diungkap YouTuber Korea Reomit, Jang Hansol di bawah ini!
Apa Itu Profesi Daeri Jjiksa?
Istilah daeri jjiksa berasal dari bahasa Korea Selatan (Hanguk) dan jadi profesi yang sudah cukup dikenal.
Menurut Jang Hansol dalam videonya di Youtube, bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, daeri berarti joki, sedangkan jjiksa adalah tukang foto.
Baca Juga: Ahli Bikin Konten, Ini Keuntungan dan Tantangan Jadi Blogger
Jadi, daeri jjiksa adalah pekerjaan sebagai joki foto di acara-acara seperti konser musik atau festival.
Daeri jjiksa mirip dengan pekerjaan homepage master atau fotografer di konser grup idol yang berasal dari kalangan penggemar atau fansite.
Hanya saja, jika homepage master memfoto secara sukarela untuk kepentingan penggemar, daer jjiksa dibayar untuk melakukan pekerjaannya.
"Daeri jjiksa ini konsepnya sama kayak homepage master, tapi ini lebih kayak profesi," ungkap Hansol.
"Jadi daeri jjiksa ini dibayar untuk memfoto orang dan fotonya dikirim ke orang yang membayar mereka," imbuhnya.
Sistem Kerja dan Honor Daeri Jjiksa
Lebih lanjut, Hansol juga mengungkap bagaimana daeri jjiksa bekerja dan berapa perkiraan bayaran mereka.
"Daeri jjiksa ini biasanya cuma berlaku ketika ada artis-artis level atas. Dan dulunya daeri jjiksa cuma orang Korea," kata Hansol.
Baca Juga: Mengintip Ide Usaha Penyedia Jasa Foto Produk UMKM, Simak Peluangnya
Namun, sekarang profesi sebagai joki foto ini diminati banyak orang dari berbagai negara di dunia.
Untuk sekali pesan, daeri jjiksa menetapkan harga minimal 100.000 Won (sekitar Rp1,2 juta) untuk acara di dalam negeri.
Sementara jika harus ke luar negeri, joki foto bisa dibayar lebih dan bahkan mendapatkan tiket gratis dari orang yang memesan jasanya.
Daeri jjiksa juga tidak bekerja sendiri, tetapi bekerja sama dengan tim untuk bisa mendapatkan foto artis dari berbagai angle.
Untuk menghasilkan foto berkualitas bagus, tak jarang daeri jjiksa menggunakan kamera profesional dengan lensa besar.
Hal inilah yang membuat GDA 2024 sempat ricuh karena sebelumnya sudah ada larangan agar penonton tidak membawa kamera profesional di lokasi acara.
Sedangkan daeri jjiksa butuh kamera profesional dan mereka juga harus berada di antara penonton untuk mengambil gambar.
Demikian tadi informasi mengenai profesi daeri jjiksa yang ramai diperbincangkan usai GDA 2024.
Baca Juga: Suci Rahayu Bagikan Tips Jadi Fotografer Olahraga, Berani di Lapangan
(*)