Karakter Perempuan di Series Cinta Pertama Ayah Alami PTSD, Ini Cara Mengatasinya

Tim Parapuan - Selasa, 23 Januari 2024
Mengenal apa itu PTSD dan bagaimana cara mengatasinya.
Mengenal apa itu PTSD dan bagaimana cara mengatasinya. designer491

Parapuan.co - Dalam series Cinta Pertama Ayah, karakter perempuan utamanya diceritakan mengalami Post-traumatic stress disorder (PTSD).

Karakter perempuan bernama Amara tersebut mengalami PTSD setelah menjadi korban kekerasan seksual. 

PTSD sendiri merupakan kondisi gangguan mental yang terjadi pada seseorang setelah mengalami atau melihat kejadian traumatis.

Menurut penelitian oleh University of East Anglia, seperti dikutip dari medical.net, salah satu pengobatan efektif untuk PTSD yaitu psikoterapi.

Psikoterapi yang biasanya dilakukan yaitu berupa terapi bicara. Namun, pemberlakuan psikoterapi ini tidak dapat disamaratakan bagi semua pasien.

Hal tersebut karena penyebab PTSD dan dampak yang mengganggu setiap individu beragam, seperti akibat peperangan, kekerasan fisik, atau kekerasan seksual.

Kendati demikian, terapi bicara yang melibatkan diskusi mendetail mengenai trauma yang dialami oleh si korban sebetulnya ditakutkan akan memicu efek trauma.

"Beberapa ahli kesehatan mental khawatir bahwa pendekatan ini mungkin tidak akan berhasil jika seseorang mengalami banyak trauma, seperti kekerasan atau pelecehan seksual," jelas Richard Meiser-Stedman, Profesor Psikologi Klinis, Sekolah Kedokteran Norwich.

Cara terapi lain yang dapat dilakukan yaitu terapi kognitif yang secara umum melatih cara berpikir dan bertindak.

Baca Juga: Berkaca dari Kasus Lesti Kejora, Bisakah KDRT Menyebabkan Masalah Kesehatan Mental PTSD?

 

"Terapi perilaku kognitif (bagian dari psikoterapi) yang berfokus pada trauma, suatu bentuk psikoterapi yang (juga) membantu memproses ingatan traumatis," ujar Dr Thole Hoppen, Psikolog Klinis dan Psikoterapi di Universitas Münster.

Namun, penerapan terapi ini dinilai juga ampuh bagi para korban yang menggunakan psikoterapi sebagai solusi PTSD.

Hal tersebut ditinjau Richard terhadap lebih dari 130 uji klinis yang hasilnya berupa terperolehnya respons nyata akan manfaat psikoterapi.

"Ini akan mendorong terapis dan orang yang menderita PTSD, apa pun jenis pengalaman yang mereka alami, untuk mempertimbangkan mencoba pengobatan yang ampuh ini," ucap Richard.

Berkaca dari hal tersebut, psikoterapi dapat pula secara bertahap dilakukan sebagai solusi untuk penderita PTSD di Indonesia.

Dr Hoppen menyebutkan alasan psikoterapi cenderung lebih bekerja efektif karena trauma yang dipusatkan.

Psikoterapi dapat menjadi referensi kuat bagi mereka yang mengalami PTSD, baik ringan maupun berat. 

Namun, tentu perlu dikonsultasikan terlebih dahulu pula kepada tenaga ahli medis supaya hasil solusi yang didapatkan mampu bekerja dengan maksimal.

Baca Juga: Masalah Kesehatan Mental yang Rentan Menyerang Perempuan, Apa Saja?

(*)

Josephine Christina Arella/PARAPUAN

Sumber: Medical.net
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Stylish Tanpa Ribet, Ini Tips Gaya Santai untuk CFD-an Akhir Pekan