Parapuan.co - Berita terpopuler Wellness tentang ide sarapan bergizi untuk anak, fase penyembuhan patah tulang, hingga fakta dan mitos pola makan sehat.
1. Jelang Hari Gizi Nasional, Ini 4 Ide Sarapan yang Sehat dan Bergizi untuk Anak
Setiap tahunnya, Hari Gizi Nasional diperingati pada 25 Januari. Adanya peringatan Hari Gizi Nasional ini bertujuan untuk memahami pentingnya memenuhi nustri sehat dan seimbang.
Menjelang peringatan Hari Gizi Nasional, ada sederet menu sarapan sehat dan bergizi untuk anak. Pada dasarnya, sarapan menjadi hal yang tak boleh dilewatkan anak terutama saat mereka sudah bersekolah.
Selain menjadi bekal dalam melakukan aktivitas, sarapan juga mengurangi risiko obesitas dan kekurangan nutrisi.
Lantas, apa saja menu sarapan bergizi yang baik untuk anak? Berikut PARAPUAN merangkumnya untukmu.
1. Salad Buah dan Sayuran
Dikutip dari laman Kompas.tv, anak perlu dibiasakan mengonsumsi sayuran dan buah yang kaya akan vitamin. Sebagai alternatif, kamu bisa memberikan buah yang disukai anak dengan mengombinasikan sayuran, seperti tomat dan wortel.
Baca Juga: Jelang Hari Gizi Nasional, Dokter Ungkap 5 Kiat Memutus Rantai Stunting di Indonesia
2. Ini 4 Fase Penyembuhan Patah Tulang, dari Fase Inflmasi hingga Sembuh Total
Pada dasarnya, penyembuhan patah tulang membutuhkan proses yang cukup panjang. Penyembuhan patah tulang ini tergantung dengan jenis patahannya dan usia pasien.
Pasien patah tulang yang sudah memasuki usia lanjut cenderung membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan anak-anak atau usia produktif.
Bukan itu saja, pasien yang sudah mengalami menopause dan osteroporosis juga membutuhkan waktu lama dalam penyembuhan patah tulang.
Adapun fase-fase penyembuhan patah tulang yakni:
1. Fase Pertama
Tahap pertama penyembuhan patah tulang terjadi dalam beberapa jam setelah cedera.
Penyembuhan fase pertama adalah terbentuknya pembengkakan pada area patah tulang. Pada dasarnya, pembengkakan ini terjadi karena adanya gumpalan darah yang mulai terbentuk.
Baca Juga: Ini 5 Makanan Tinggi Kalsium yang Baik untuk Kesehatan Tulang
3. Kupas Tuntas Fakta dan Mitos Pola Makan Sehat Menurut Dokter Gizi
Dalam menjalankan gaya hidup sehat, pola makan yang kita terapkan sangat penting berpengaruh pada kesehatan tubuh. Kendati demikian, sayangnya banyak dari kita yang masih terjebak dengan mitos-mitos makan sehat yang keliru.
Alih-alih membuat tubuh sehat, mitos-mitos yang beredar di masyarakat justru bisa menjebak kita dalam lingkaran penyakit yang berbahaya.
Maka dari itu, penting bagi Kawan Puan untuk tahu mitos makan sehat mana yang bisa dipercaya dan tidak, yang langsung dibeberkan oleh dokter gizi dr. Putri Sakti Dwi Permanasari, Sp.GK dan Tokopedia.
“Menyambut Hari Gizi Nasional, Tokopedia terus mendukung masyarakat menerapkan pola makan sehat dan bergizi melalui berbagai inisiatif," ujar Category Development Senior Lead Tokopedia, Revie Jefta Akhwilla.
1. Makan Malam akan Membuat Berat Badan Naik: Mitos
Apakah ungkapan yang satu ini sering terdengar oleh Kawan Puan? Jika ya, maka jangan lagi percaya karena ungkapan ini adalah mitos.
“Faktanya, makan malam tidak akan membuat berat badan naik jika jumlah kalori yang dikonsumsi dalam sehari tetap sesuai kebutuhan kalori per orang," jelas dr. Putri.
Baca Juga: Viral di Tiktok, Ini Tiga Ide Kombinasi Minuman Segar Jus Buah
(*)