Mengenal Perbedaan Haute Couture dan Ready To Wear dalam Dunia Fashion

Tim Parapuan - Jumat, 26 Januari 2024
Haute couture dan ready to wear, dua istilah fesyen yang memiliki ciri masing-masing.
Haute couture dan ready to wear, dua istilah fesyen yang memiliki ciri masing-masing. (nazileom/Getty Images)

Parapuan.co - Dunia fesyen sangat luas akan kreasi dan inovasinya untuk menunjang gaya berpakaian.

Dua dari kreasi itu adalah haute couture dan pakaian ready to wear yang mana keduanya memiliki pendekatan yang sangat berbeda.

Haute couture mengacu pada pakaian yang dibuat sesuai pesanan dan biasanya memiliki desain unik dan khas pemesannya.

Sementara ready to wear adalah pakaian yang diproduksi pabrik dalam jumlah besar.

Jika dibandingkan dari harga, ready to wear notabenenya memiliki harga yang lebih murah dan dapat dinikmati oleh kalangan luas atau tidak eksklusif.

Lantas apa yang membedakan kedua istilah fesyen ini? Berikut adalah penjelasannya.

1. Ready to Wear

Sebutan akan istilah yang satu ini biasanya dikenal juga dengan nama confection dri bahasa Belanda atau prêt-à-porter dalam bahasa Prancis.

Seusai namanya, ready to wear adalah baju yang biasanya dijual dengan skala besar dalam kondisi jadi di tempat-tempat perbelanjaan, dikutip dari fashionunited.com.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Arti Haute Couture dalam Istilah Dunia Fesyen

Beberapa produk fesyen yang menjual ready to wear yaitu seperti Levi's, Gucci, Calvin Klein, dan Louis Vuitton.

Pakaian ready to wear juga seringkali dipamerkan dalam ajang fashion week terkenal.

Beberapa ajang fesyen tersebut yaitu New York Fashion Week, Paris Fashion Week, London Fashion Week, dan Milan Fashion Week.

Seluruh ajang tersebut biasanya diadakan setiap tahunnya di bulan Februari/Maret dan September/Oktober.

2. Haute Couture

Kesan yang melekat pada haute couture yaitu rentang harganya yang mahal.

Haute Couture berasal dari bahasa Prancis yang artinya seni menjahit yang tinggi yang merujuk pada teknik pembuatannya yang eksklusif.

Bahannya pun bukan bahan pabrik pada umumnya, melainkan menggunakan kain mewah dengan kualitas tinggi.

Satu gaun haute couture ini juga dikatakan setara dengan 2.000 jam pekerjaan tangan, maka tak heran mengapa harganya sangat mahal.

Baca Juga: Terinspirasi Motif Chinoiseri, Benang Jarum Pamer Koleksi di London Fashion Week

Lebih dari itu, haute couture dinilai eksklusif karena modelnya yang sering hanya ada satu.

Tak hanya untuk dipamerkan di ajang fesyen, haute couture juga biasanya dipesan oleh selebritas ternama untuk menghadiri acara-acara elit tertentu.

Syarat bagi sebuh rumah mode untuk produksi haute couture tidak mudah, lho, Kawan Puan!

Rumah mode harus mampu memenuhi kriteria yang ketat, salah satunya yaitu seberapa sering mereka melayani pesanan individu pembuatan haute couture.

Tak asal-asalan, desain juga harus dibuat dengan tangan menggunakan teknik couture tradisional.

Koleksinya itu pun harus dipamerkan dua kali setahun dalam Paris Fashion Week.

Sekarang Kawan Puan paham, kan, mengapa haute couture sangatlah eksklusif?

Eksklusivitas ini jugalah yang menjadi pembeda antara kedua istilah fesyen ini. 

Kawan Puan dapat menemukan pakaian ready to wear di mana pun, sementara haute couture adalah sebaliknya.

 Baca Juga: Ini Rekomendasi Toko Grosir Kain untuk Wujudkan Ide Usaha Fashion

(*)

Josephine Christina Arella/PARAPUAN

Sumber: fashionunited.com
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja