Hal ini membuat Kawan Puan terbiasa akan perasaan terlindungi dan berada dekat dengan orang tua.
Hal inilah yang membuat tumbuhnya perasaan tidak biasa yang berujung pada kecemasaan dan ketakutan.
Perasaan tersebut membawa Kawan Puan untuk ingin selalu ada di sekitar orang terdekat.
2. Terjadi Seiring Pertumbuhan Diri
Pertumbuhan ini membuat Kawan Puan percaya bahwa kepercayaan diri juga turut berkembang seiring bertambahnya umur.
Seiring berjalannya waktu, karakter attachment ini semakin menempel pada diri saat berinteraksi dengan orang terdekat.
Pengalaman pola asuh yang diterima juga akhirnya membawa harapan bahwa sikap Kawan Puan mampu terbalaskan oleh kawan terdekat.
Maksud terbalaskan tersebut yaitu di saat dulu orang tua selalu memberikan respons baik, maka respons itu jugalah yang Kawan Puan harap dapatkan dari orang lain.
Attachment issues bukanlah hal yang buruk, selama Kawan Puan tidak terhanyut di dalamnya dan merugikan diri dan orang lain.
Baca Juga: Mengenal Mommy Issues, Masalah dengan Ibu yang Berdampak pada Hubungan Romantis
(*)
Josephine Christina Arella/PARAPUAN