Ada pula jamur penyebabnya yaitu Candida Aspergillus dan Pneumocystis jiroveci.
“Infeksi tersebut terjadi di paru-paru dan meluas, menyebabkan penumpukan cairan dan hambatan aliran udara, sehingga menyulitkan proses pernapasan," jelas Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc., Sp.PD.
Akibat penumpukan tersebut, proses pernapasan akan sulit dan membuat sesak.
Hal ini tidak boleh dianggap remeh, terutama bila dialami oleh si kecil.
Orang tua harus paham betul akan bahayanya dan segera bertindak cepat untuk membawa anak ke dokter.
"Sangat penting bagi orang tua menyadari bahaya dan risiko pneumonia yang sampai dapat menyebabkan kematian," ungkap dr. Dirga.
UNICEF mencatat bahwa wabah ini bisa merenggut nyawa anak-anak di seluruh dunia setiap 43 detiknya.
Hal itu menjadikan wabah ini sebagai penyebab utama kematian bayi dan anak.
Di Indonesia sendiri, pneumonia menjadi penyebab 14,5 persen kematian bayi dan 5 persen kematian anak usia di bawah 5 tahun.
Baca Juga: Mengenal Mycroplasma Pneumoniae, Bakteri Penyebab Pneumonia yang Sudah Ada Sejak Sebelum Covid-19