Parapuan.co - Perayaan valentine atau hari kasih sayang biasanya identik dengan pemberian cokelat kepada orang terkasih.
Cokelat biasanya dihiasi dengan aksen-aksen berbentuk hati supaya terlihat manis.
Namun, apa ya alasannya valentine selalu identik dengan cokelat?
Mengutip smithsonianmag.com, ternyata cokelat memang sedari dulu dikenal sebagai makanan cinta.
Kecintaan tersebut berawal dari masa Mesoamerika, wilayah geografis terbentang dari tengah Meksiko sampai Kosta Rika.
Bahan utama cokelat, biji kakao, merupakan komoditas yang berharga seperti emas pada zaman itu.
Pada awal 1600-an, cokelat menjadi tren yang menyebar di seluruh Eropa.
Banyak raja pada zaman itu yang menjadikan cokelat sebagai minuman sehari-hari, yang digunakan untuk menarik pasangan.
Seperti Marie Antoinette yang begitu menyukai cokelat sampai saat ia menikah dengan Louis XVI pada 1770, ia membawa pembuat cokelat pribadi ke resepsinya.
Baca Juga: Tak Harus Cokelat, Ini 3 Ide Tak Biasa Kado Valentine untuk Pasangan
Saat itu cokelat seringkali dicampurkan dengan berbagai bahan alami yang berguna untuk kesehatan.
Seperti umbi anggrek untuk kekuatan, bunga jeruk yang mampu menenangkan saraf, dan susu almond yang mampu melancarkan pencernaan.
Sejarah tersebut akhirnya terbawa hingga kini yang menjadikan cokelat sebagai ciri khas valentine.
Adapun nama valentine berasal dari kisah cinta romantis seorang martir, imam, dan uskup di Italia bernama Santo Valentine atau Valentinus.
Saat itu, Kaisar Claudius II mengeluarkan surat keputusan bahwa laki-laki yang belum memiliki pasangan tidak boleh menikah dan harus mengabdikan diri menjadi tentara.
Mengutip kompas.com, walaupun St. Valentine adalah abdi Kaisar Claudius II, ia menentang hal tersebut.
St. Valentine melawan keputusan itu dan memberanikan diri untuk menikahkan para laki-laki muda yang sedang jatuh cinta.
Sayangnya, hal itu diketahui oleh Kaisar Claudius II dan St. Valentine pun dijatuhi hukuman mati.
Baca Juga: 5 Ide Bisnis Jelang Hari Valentine, Bisa Dicoba Ibu Rumah Tangga
Namun, sebelum diadili, ia dipenjarakan terlebih dahulu dan masih sempat membantu sesamanya.
St. Valentine berniat untuk membantu menyembuhkan anak perempuan dari sipir penjara yang mengalami kebutaan.
Setelah perempuan itu sembuh, sipir ingin membalas kebaikan St. Valentine dengan membantu menyelundupkan surat yang ingin diberikannya kepada putrinya.
Di dalam suratnya, St. Valentine mengungkapkan bahwa ia telah jatuh cinta kepada perempuan yang ia sembuhkan itu.
"Dari Valentine-mu" tulis St. Valentine di dalam suratnya.
Kisah romantis inilah yang akhirnya menjadi asal usul nama Valentine yang identik dengan hari kasih sayang.
Diadakan setiap 14 Februari karena di tanggal itulah St. Valentine tutup usia, yaitu 14 Februari 269 M.
Itulah yang menjadi asal usul valentine dan alasannya mengapa identik dengan surat menyurat, perasaan cinta, dan cokelat.
Berasal dari berbagai masa sejarah, tradisi hari kasih sayang ini terus dilanjutkan hingga masa kini.
Baca Juga: Hari Valentine, Ini 7 Cara Menunjukkan Kasih Sayang kepada Anak
(*)
Josephine Christina Arella/PARAPUAN