Namun, hal ini justru menunjukkan bahwa seakan si pasangan tidak kompeten dan tidak mampu mengurus hidupnya sendiri.
Sikap-sikap tersebut juga menunjukkan bahwa pasangan tidak percaya akan kemampuan dan keputusan yang mampu diambil oleh pasangan.
Walaupun mungkin di awal pasangan akan membiarkan gaya mothering ini dilakukan, pasti akan ada saatnya mereka merasa dikekang.
Perasaan kurang dihargai juga biasanya mereka rasakan bahwa pengelolaan hidup mereka terusik.
Hal tersebut membuat pasangan merasa tidak memiliki ruang dan kuasa akan dirinya sendiri.
Kesadaran ini akhirnya membawa pasangan menjauhi dan bahkan memutuskan hubungan karena tidak adanya keseimbangan.
Penting bagi Kawan Puan untuk menyadari bahwa hubungan perlu adanya keadilan, kepercayaan, dan rasa menghargai satu sama lain tanpa adanya dominansi tertentu.
Baca Juga: Platonic hingga Toxic, Ini 6 Jenis Hubungan dan Dampaknya Bagi Kehidupan
(*)
Josephine Christina Arella/PARAPUAN