Parapuan.co - Berikut ini sederet berita terpopuler di kanal Lady Boss, Jumat (2/2/2024), salah satunya soal srikandi untuk negeri.
1. Gen Z Ingin Hidup Mapan? Perencana Keuangan Sebut 5 Prioritas Pengeluaran Ini
Kawan Puan, hidup mapan barangkali menjadi tujuan semua orang, tak terkecuali generasi Z. Sebagian Gen Z saat ini mungkin baru lulus kuliah atau baru saja diterima bekerja.
Bila terlalu terlena dengan gaji dan gaya hidup baru, mendapatkan kehidupan yang mapan bisa saja terasa sulit didapatkan.
Perencana keuangan Agustina Fitria menyebut, penting bagi Gen Z untuk bisa membuat prioritas pengeluaran yang tepat demi hidup mapan di masa depan. Seperti mengutip Kompas.com, prioritas pengeluaran tersebut dibagi menjadi lima kategori.
"Untuk membangun keuangan yang sehat biasakan mempunyai alokasi keuangan dan prioritas, mulai dari kewajiban, kebutuhan, dan keinginan. Ini bisa dikelompokkan menjadi lima hal, kewajiban, proteksi, biaya hidup, pos masa depan, dan terakhir gaya hidup," ungkap Agustina Fitria.
Supaya lebih jelas, berikut ini uraian mengenai lima prioritas pengeluaran yang disampaikan oleh Agustina Fitria!
1. Pos Kewajiban
Baca Juga: Ini 3 Tips Jitu untuk Atur Keuangan ala Ilustrator Puty Puar
2. Srikandi untuk Negeri Retno Kusumawati, Pemimpin yang Punya Misi Bantu Ibu Berkarier
Kawan Puan, sebutan Srikandi untuk Negeri agaknya layak disematkan pada sosok Retno Kusumawati. Bagi yang belum tahu, Retno Kusumawati adalah salah satu pemimpin perempuan di perusahaan global Accenture Indonesia.
Dirinya menjadi managing director di perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, digital, cloud, dan juga keamanan.
Sebagai seorang perempuan, dirinya menyadari bahwa menjadi ibu pekerja bukanlah pekerjaan yang mudah. Ada banyak hal yang harus dikorbankan, entah itu berkaitan dengan keluarga, maupun dengan kariernya.
Karena itu, memiliki jabatan yang tinggi membuatnya lebih mudah untuk membantu banyak ibu-ibu karier di perusahaan tempatnya bekerja.
Saat menjadi bintang tamu di Podcast Cerita Parapuan, Retno berujar dirinya memiliki visi misi untuk para karyawannya, terutama untuk perempuan.
Ia ingin membantu para pekerja perempuan agar bisa tetap berkarya di tengah kesibukannya menjadi seorang ibu.
"Saya perempuan, perempuan enggak terlalu banyak di posisi leadership, saya banyak melihat tim saya give up, terutama saat mereka menikah, punya anak, anaknya masih kecil. Mereka bingung kayaknya enggak bisa melanjutkan karier," papar Retno.
Baca Juga: Perjalanan Karier Sisil, Srikandi untuk Negeri yang Jadi Sex Educator
3. Kena PHK Akibat Performa Kerja Buruk, Ini yang Bisa Perempuan Lakukan
Mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) tentu bukan suatu hal yang perempuan bekerja inginkan.
Akan tetapi hal seperti pemutusan hubungan kerja dan layoff sangat mungkin terjadi di dunia kerja.
Apalagi jika PHK dilakukan karena Kawan Puan mungkin kurang memuaskan hasil kerjanya menurut penilaian atasan di kantor.
Performa kerja yang kurang maksimal memang bisa jadi salah satu alasan mengapa seorang karyawan di-PHK.
Namun tak usah risau sebab selalu ada berbagai alasan dan cara untuk kembali bangkit serta menjalani masa depan.
Kalau Kawan Puan mengalami PHK karena performa kerja dinilai kurang baik, kamu bisa meningkatkan kemampuanmu pakai beragam cara.
Salah satunya dengan mengambil kelas pelatihan untuk meningkatkan hard skill kamu di suatu bidang yang mendukung pekerjaan.
Akan tetapi sebelum ke langkah tersebut, kamu harus cari tahu dulu apa yang menyebabkan performa kerjamu kurang maksimal.
Sawitri, Sawitri, Country Marketing Manager - Indonesia, Jobstreet by SEEK memberikan tips agar perempuan bangkit kembali setelah kena PHK.
Baca Juga: Dampak Layoff bagi Perusahaan dan Cara Mengatasinya, Seperti Apa?
(*)