Tiga Capres Kompak Singgung Isu Perempuan di Debat Pemilu Terakhir

Linda Fitria - Senin, 5 Februari 2024
Debat Capres Pemilu 2024 terakhir yang digelar semalam, Minggu (5/2/2024).
Debat Capres Pemilu 2024 terakhir yang digelar semalam, Minggu (5/2/2024). YouTube KPU RI

Parapuan.co - Debat calon presiden (capres) kelima di Pemilihan Umum (pemilu) 2024 telah selesai digelar Minggu, (4/2/2024).

Dalam debat capres yang mengusung tema kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi ini, ada beberapa isu perempuan yang disinggung para pasangan calon (paslon).

Ketiganya kompak membahas soal masalah-masalah perempuan yang saat ini masih jadi catatan merah dan penting untuk diperbaiki.

Berikut ini PARAPUAN rangkum beberapa isu perempuan yang disinggung para calon presiden dalam debat terakhir semalam.

1. Calon Presiden Anies Baswedan

Anies Baswedan calon presiden nomor urut 01 menyinggung beberapa hal soal perempuan di debat tadi malam. Pertama ialah soal kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia.

Anies mengatakan, ada 15 juta orang jadi korban kekerasan seksual, dan masalah ini tidak boleh disepelekan.

Terkait klaim tersebut, faktanya angka kekerasan terharap perempuan memang tinggi. Dari data Kemenpppa, tercatat sepanjang tahun 2023 ada 15.786 kasus kekerasan, dan 6.993 korban adalah perempuan.

"Kita tindak kekerasan terhadap perempuan tidak boleh disepelekan, mulai dari catcalling sampai kekerasan fisik, itu harus ditindak tegas," kata Anies baswedan

Baca Juga: Aturan Libur Buruh dan Pekerja Swasta di Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024

Selain itu, Anies juga menyinggung soal pengadaan daycare untuk membantu perempuan, serta pengadaan gaji yang layak untuk mereka sebagai bentuk kesetaraan gender.

"Kesetaraan mesti dibangun. Kita bangunkan daycare. Jadi ibu-ibu punya anak ada tempatnya."

"Perempuan harus punya upah yang setara dengan laki-laki," imbuh Anies.

2. Calon Presiden Prabowo Subianto

Prabowo menyoroti soal tingginya angka kematian ibu melahirkan di Indonesia dan berharap bisa segera dikurangi.

"Kita harus kurangi drastis angka kematian ibu yang kita termasuk 10 negara tertinggi angka kematian ibu saat melahirkan," kata Prabowo.

Terkait klaim Prabawo tersebut, fakta Indonesia memang berada di posisi yang kurang baik. Melansir data Kemenkes, Indonesia berada di posisi kedua tertinggi di ASEAN dalam hal kematian ibu.

Selain itu, Prabowo juga menyinggung soal masalah stunting dan upayanya untuk menanggulangi masalah tersebut, yakni dengan memberikan makanan bergizi pada ibu yang sedang hamil.

"Kita harus intervensi, harus beri bantuan makan, dan juga ini mengurangi kemiskinan, karena banyak sekali rakyat kita yang penghasilannya hanya Rp1 juta sebulan, jadi, kalau tidak dibantu makan anak-anaknya sangat berat hidupnya," kata Prabowo.

Baca Juga: 52 Persen Anak Muda Jadi Pemilih di Pemilu 2024, Platform Ini Ajak Kenali Calon dan Programnya

Selain isu itu, Prabowo juga membahas soal hukuman pada pelaku-pelaku kekerasan seksual yang sebelumnya juga dibahas Anies Baswedan.

“Tanpa berpikir panjang memang itu harus kita lindungi seluruh rakyat kita, apalagi kaum perempuan dari segala bentuk penindasan, kekerasan, eksploitasi, human trafficking, dan sebagainya,” ujar Prabowo.

3. Calon Presiden Ganjar Pranowo

Di awal pemaparan visi misi, Ganjar Pranowo menyinggung soal isu perempuan dan kaum rentan lain yang ia dengar dari aktivis perempuan, Kalis Mardiasih.

Dari situ, Ganjar memaparkan, ada dua kelompok yang harus mendapat perhatian lebih dan terpinggirkan, yakni kaum perempuan dan disabilitas. Perlu adanya akses pendidikan dan kesehatan yang lebih baik agar tidak ada lagi masalah diskriminasi.

"Kami ingin mereka mendapatkan yang terbaik, kemudian ibu, anak, lansia, disabilitas, masyarakat adat akan mendapatkan peran yang sama di layanan kesehatan," kata Ganjar.

Ganjar juga sempat beradu argumen dengan Prabowo soal masalah stunting. Menurutnya, solusi memberikan makan bergizi pada anak kurang tepat, karena langkah itu terlambat mengatasi stunting.

"Kalau ngasih makannya kepada anak-anak untuk mencegah stunting, saya sama sekali tidak setuju bapak karena bapak terlambat," jawab Ganjar.

Ganjar berpendapat bahwa solusi mengatasi stunting lebih kepada pemberian gizi pada ibu hamil. Faktanya, klaim Ganjar soal pencegahan stunting sejak kehamilan sesuai dengan anjuran Kemenkes, yang menyebut penting dilakukan pencegahan stunting sejak awal masa kehidupan.

"Kalau Bapak ngasih gizi kepada ibu hamil, ah itu baru setuju, Pak," kata Ganjar.

Baca Juga: Jadi Perempuan Memilih Bijak, Ini Langkah Menyalurkan Suara di Pemilu 2024

(*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru