Gejala Kanker Limfoma Hodgkin
Menurut Prof. Ikhwan, ada beberapa gejala yang ditimbulkan dari penyakit kanker limfoma Hodgkin yang perlu diwaspadai.
- Muncul benjolan atau pembesaran pada kelenjar getah bening di leher, bawah ketiak, atau pangkal paha.
- Terjadinya gejala umum yang disebut ‘B symptoms’ atau gejala sistemik seperti demam lebih dari 38°C tanpa penyebab yang jelas.
- Berkeringat berlebihan pada malam hari.
- Turun berat badan lebih dari 10% dalam 6 bulan berturut-turut.
“Untuk itu, segera periksakan diri ke dokter apabila merasa memiliki gejala tersebut. Walaupun penyakit kanker limfoma Hodgkin memiliki angka kesembuhan yang tinggi, namun masih ada kemungkinan untuk kambuh sekitar 10-30%, ujar Prof. Ikhwan mengingatkan.
Jadi, semakin dini limfoma Hodgkin dapat dideteksi, semakin cepat dapat ditangani, dan semakin tepat sasaran pengobatan yang diberikan.
Secara umum, harapan hidup pasien limfoma Hodgkin dalam lima tahun setelah terdiagnosis adalah 89 persen.
Baca Juga: Ari Lasso: Dukungan Keluarga Sangat Penting, Ini 4 Cara Mendukung Pejuang Kanker
Komplikasi penyakit limfoma dapat mencakup penyebaran kanker ke organ lain, penurunan fungsi organ, kerusakan sumsum tulang, infeksi, efek samping pengobatan, dan masalah kesehatan mental atau emosional.
Dalam beberapa kasus, limfoma dapat bersifat agresif dan sulit diobati, menyebabkan prognosis yang lebih buruk.
Sayangnya, kebanyakan kasus limfoma Hodgkin baru terdiagnosis pada stadium lanjut.
Pengobatan Kanker Limfoma Hodgkin
Berdasarkan tatalaksana dari National Comprehensive Cancer Network (NCCN), ada beberapa jenis pengobatan Limfoma Hodgkin.
Antara lain kemoterapi, radioterapi, imunoterapi, dan terapi target.
Terapi target adalah pengobatan yang menargetkan protein pada sel kanker yang mengendalikan pertumbuhan sel kanker, tanpa mempengaruhi sel normal lain.
Di kesempatan yang sama, Head of Patient Value Access PT. Takeda Indonesia, Shinta Caroline, berterima kasih atas kesempatan berkerja sama yang diberikan oleh POI Jaya dalam meningkatkan kesadaran tentang gejala, diagnosis, dan pengobatan limfoma Hodgkin.
“Kami menyadari beban yang ditimbulkan penyakit ini. Oleh karena itu, Takeda berkomitmen memperkuat kerja sama dengan pihak-pihak terkait, termasuk POI dan Kementerian Kesehatan RI, dalam memastikan akses obat-obatan dan vaksin kami tersedia bagi para pasien di Indonesia, termasuk untuk limfoma Hodgkin yang pengobatan inovatifnya saat ini telah tersedia di JKN," jelas Shinta.
(*)
Baca Juga: Idap Kanker Langka, Ari Lasso Bagikan Kondisinya Usai Jalani Kemoterapi