Parapuan.co - Kawan Puan harus tahu bahwa 1.000 hari kehidupan pertama anak sangat penting untuk mencegah stunting.
Stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak yang ditandai dengan kondisi kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
Penyebab utama dari terjadinya stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.
Maka dari itu, demi mencegah stunting, asupan proten hewani seperti susu wajib dipenuhi.
Sebab, protein hewani berperan menambah tinggi badan si kecil selama masa pertumbuhan.
Susu tak hanya diminum langsung, tapi bisa Kawan Puan olah menjadi makanan pendamping ASI (MPASI) untuk anak, yakni:
1. Perhatikan Kebutuhan Jumlah Susu Anak
Sebagai orang tua, Kawan Puan harus tahu bahwa kebutuhan susu setiap anak itu berbeda.
Kondisi tersebut bergantung pada jumlah kalori yang dibutuhkan oleh anak.
Baca Juga: Dokter Ungkap Gaya Hidup Sehat untuk Perempuan Demi Mencegah Anak Stunting
Dilansir dari Kompas.com, dr. Radhian Amandito, Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak RS Pondok Indah mengungkap anak yang butuh asupan makanan 1.000 kkal, bisa diberi 200 ml susu per hari.
"Bisa buat anak usia 1-2 tahun susu segar dengan kebutuhan 1.000 kkal dan 8 gram protein," terangnya.
2. Panaskan Susu
Menurut Fiona Anjani Foebe, Chief Marketing Officer Greenfields Indonesia, susu segar aman dimasak.
"Susu itu bisa dipanaskan. Bukan cuma untuk anak kecil, tetapi orang dewasa juga sebagai pengganti santan," ucapnya.
Akan tetapi maksimal memanaskan susu segar pasteurisasi di suhu 40-50 derajat celsius saja untuk menjaga kandungan nutrisinya.
3. Olah Jadi Finger Food
Kawan Puan bisa mengolah susu segar menjadi finger food atau camilan anak.
"Bisa campur dengan kuning telur untuk menambah kalori dan keju sebagai sumber protein untuk makanan anak," terang dr. Radhian.
Itu dia tiga tips mengolah susu segar sebagai MPASI untuk mencegah anak stunting.
Baca Juga: 5 Tips Membuat Creamy Fruit Jelly Ball, Makanan yang Viral di TikTok
(*)