Bekerja Sambil Mengasuh Anak, Ini Seni Menjadi Ibu Menurut Dokter Yessica Tania

Arintha Widya - Kamis, 8 Februari 2024
Seni menjadi ibu menurut dokter Yessica Tania yang bekerja sambil rawat anak.
Seni menjadi ibu menurut dokter Yessica Tania yang bekerja sambil rawat anak. Instagram @dr.yessicatania

Parapuan.co - Kawan Puan yang sudah menjadi ibu pastinya merasakan suka duka mengasuh buah hati.

Entah sebagai ibu rumah tangga atau ibu bekerja, semua ada tantangannya tersendiri.

Akan tetapi, rasanya ada beberapa kesamaan yang membuat ibu bekerja dan ibu rumah tangga merasa sehati.

Kesamaan tersebut oleh dr. Yessica Tania atau akrab disapa dr. Zie dianggap sebagai seni menjadi ibu.

Seperti apa? Simak bagaimana seni menjadi ibu menurut dr. Zie seperti diungkap dalam Podcast Cerita Parapuan Episode 45 berikut ini!

Seni Menjadi Ibu

Sebagai ibu bekerja, dr. Yessica Tania mengaku tidak menggunakan jasa baby sitter atau pengasuh anak untuk merawat sang putra.

Kalaupun ia dan suami sama-sama sibuk dan tak dapat bergantian mengasuh, misalkan harus ke luar kota, dr. Zie lebih mempercayakan putranya kepada ibunda.

Lantas, tidakkah dr. Zie dan suami merasa kesulitan ketika mengasuh anak di tengah kesibukan bekerja?

Baca Juga: Sambut Hari Ibu, Psikolog Ungkap Cara Bagi Waktu antara Kerja dan Urus Anak

Menurut konten kreator kecantikan ini, di situlah letak seninya menjadi seorang ibu.

Yaitu ketika ia harus membagi waktu dan memprioritaskan mana yang penting dalam hidup setelah menjadi ibu.

"Seninya ketika menjadi ibu adalah gimana kita bisa membagi waktu dan tahu prioritas, karena menjadi ibu itu enggak gampang," kata dr. Yessica Tania.

Cara membagi waktu di sini bagi dr. Zie bisa saja berbeda-beda pada setiap ibu, bergantung pada skala prioritas masing-masing.

Seni menjadi ibu berikutnya, yaitu dr. Zie yang jadi menyadari dirinya mempunyai talenta lain.

Ia yang tidak terbiasa multitasking, dan hampir tidak bisa mengerjakan dua hal bersamaan, justru dapat multitasking usai putranya lahir.

"Aku jadi menyadari talenta lain. Ketika kita kepepet, keluarlah skill-skill itu," ujarnya disusul dengan tawa.

"Misalnya lagi nyuapin, tapi harus ngedit video juga. Atau tiba-tiba anak makannya dilepeh, harus bersihin juga. Jadi multitalented," terang dr. Zie.

Namun demikian, seperti disinggung sebelumnya bahwa hal tersebut bukanlah suatu tantangan, melainkan seni menjadi ibu.

Baca Juga: 9 Tips Menjadi Ibu Rumah Tangga yang Tidak Gampang Stres, Kuncinya di Rutinitas

Tantangan Sejak Menjadi Ibu

Alih-alih kesulitan dalam membagi waktu dan prioritas, dr. Zie mengaku merasakan tantangan yang juga dirasakan hampir semua ibu.

Tantangan yang dimaksud adalah menjadi semakin overthinking untuk hal-hal yang sebelumnya bukan masalah besar baginya.

"Aku tuh sempat beberapa kali berpikir, kita tuh jadi sering overthinking," tutur dr. Zie di Podcast Cerita Parapuan Episode 45.

"Misalnya kita naik pesawat, Ozi (sang putra) enggak kita ajak. Misalnya Ozi titipin ke Mami," paparnya.

"Terus jadi berpikir kayak, ntar kalau pesawatnya jatuh, kita berdua meninggal gimana ya? Kayak hal-hal seperti itu, itu bisa terjadi kan," imbuhnya lagi.

Hal-hal semacam itulah yang bagi dr. Zie menantang bagi seorang ibu. Mungkinkah Kawan Puan juga merasakan hal yang sama?

Jika iya, tonton Podcast Cerita Parapuan Episode 45 selengkapnya di bawah ini:

Baca Juga: Bertukar Peran seperti Irfan-Jennifer Bachdim, Ini Tips Ayah Mengasuh Anak saat Istri Bekerja

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Bekerja Sambil Mengasuh Anak, Ini Seni Menjadi Ibu Menurut Dokter Yessica Tania