Oleh sebab itu, drg Wiana menekankan bahwa setiap rumah sakit dan faskes harus benar-benar serius dalam mengembangkan SIMRS yang lengkap dan terintegrasi dengan baik.
Baca Juga: Apa itu Vascular Malformation? Kondisi Medis Viral di TikTok
“Hal ini agar penerapan SIMRS tidak hanya (untuk) memenuhi Undang-Undang yang berlaku, tetapi juga bisa menjadi sistem yang berguna dan bermanfaat untuk rumah sakit ke depan,” lanjutnya.
Sementara itu, Lead Go-To Market SATUSEHAT DTO Kemenkes dr Gregorius Bimantoro mengatakan, masih ada sekitar 1.500 faskes di wilayah Sulawesi Selatan yang menjadi sasaran pemerintah untuk dibenahi sistem digitalnya. Faskes tersebut termasuk rumah sakit, apotek, klinik, dan layanan praktek mandiri.
“Sedangkan, sampai saat ini, baru ada 42.74 rumah sakit di Sulawesi Selatan yang terkoneksi dengan SATUSEHAT. Berarti, lebih dari setengahnya belum terintegrasi,” ujar dr Gregorius.
Oleh sebab itu, dr Gregorius berharap kegiatan sosialisasi dan FGD dapat mendorong percepatan implementasi SIMRS yang terintegrasi, khususnya di wilayah Sulawesi Barat dan Selatan.
“Dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 juga disebutkan bahwa akan ada sanksi administratif kepada faskes bilamana terdapat kelalaian dalam melaksanakan integrasi,” kata dr Gregorius.
Baca Juga: Pencari Kerja Wajib Tahu, Ini 3 Tes yang Dilakukan saat Medical Check Up
Perkenalkan solusi SIMRS dari AIDO HEALTH
Selain menggelar sosialisasi dan FGD, AIDO HEALTH juga memperkenalkan platform SIMRS yang dapat menjadi solusi transformasi digital yang andal, yaitu AIDO Hospita.
Platform yang dikembangkan oleh AIDO HEALTH tersebut menawarkan beberapa keunggulan, seperti dapat diintegrasikan dengan sistem lain, didukung sistem keamanan data tingkat lanjut, dan kepatuhan terhadap regulasi yang ketat.
AIDO Hospita juga hadir dengan sejumlah fitur unggulan yang dapat membantu rumah sakit atau faskes untuk meningkatkan efisiensi kegiatan operasional. Berikut fitur-fiturnya.
- Manajemen Pasien yang mencakup pendaftaran, penjadwalan, dan data RME secara real-time.
- Manajemen Inventaris yang mencakup peralatan medis dan stok obat, notifikasi otomatis bila stok obat akan habis, serta manajemen pesanan dan pengiriman.
- Manajemen Keuangan yang mencakup faktur dan pembayaran, pencatatan akurat, serta pelaporan keuangan.
- Pemantauan Kinerja yang dapat memantau data operasional, mengidentifikasi tren, dan laporan kinerja.
- Fitur integrasi yang menghubungkan platform dengan sistem lain, seperti sistem laboratorium dan perangkat medis lainnya.
Selain fitur-fitur di atas, AIDO Hospita juga memastikan keamanan data yang kuat karena telah memiliki sertifikasi Standar Keamanan Data ISO 270001:2013.
Baca Juga: Hari Kesehatan Sedunia, Ini 10 Profesi di Dunia Medis yang Tak Banyak Orang Tahu
AIDO HEALTH sendiri telah menjadi salah satu mitra resmi penyedia SIMRS dan RME SATUSEHAT Kemenkes RI, serta mitra resmi Healthcare Information and Management System Society (HIMSS) dalam transformasi kesehatan digital.
Untuk keperluan pengesahan dokumen resmi rumah sakit melalui Aido Hospita, AIDO Health bekerja sama dengan Privy sebagai penyedia layanan tanda tangan elektronik (e-sign) yang terjamin keamanannya.
Privy sendiri telah terdaftar sebagai Certification Authority (CA) yang bernaung di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
“Dengan AIDO Hospita, Anda dapat mengatasi berbagai tantangan selama implementasi SIMRS dan melangkah menuju masa depan perawatan kesehatan yang lebih terhubung dan berbasis teknologi,” ujar drg Wiana.