Serena mengungkap bahwa gula, produk susu, dan makanan olahan dapat mengganggu mikrobioma usus dan menyebabkan masalah kulit.
Serena menambahkan bahan utama cokelat yakni kakao itu kaya antioksidan atau flavanol.
Antioksidan dalam kakao tersebut sebenarnya dapat memperbaiki kondisi kulit.
Serena meujuk pada jurnal terbitan National Institutes of Health pada 2014 yang menunjukkan kakao bermanfaat bagi kesehatan kulit.
"Penelitian menunjukkan bahwa polifenol yang ditemukan dalam tanaman kakao memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan," kata Serena.
Kedua sifat tersebut dapat dapat menetralkan kerusakan oksidatif, dan dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV.
Lebih lanjut, ia mengatakan cokelat susu atau milk chocolate tidak selalu buruk bagimu jika dikonsumsi dalam jumlah sedang.
Meski begitu, perlu diingat bahwa cokelat yang cenderung mengandung lebih banyak gula dan produk susu itu tidak ramah kulit.
Baca Juga: Bukan Jerawat Biasa, Ini Penyebab Fungal Acne yang Viral di TikTok