Parapuan.co - Pernahkah Kawan Puan yang sudah menjadi ibu merasa sulit memahami anak yang sedang emosional?
Sama seperti orang dewasa, ada saatnya bagi anak untuk sulit mengungkapkan perasaannya.
Terlebih jika anak masih kecil dan belum lancar berkomunikasi.
Mengutip psychologytoday.com, kesulitan ini biasanya anak tunjukkan dalam perilakunya sehingga membuat ibu tidak yakin akan apa yang terjadi.
Dari hal ini, Kawan Puan sebagai ibu harus mampu memahami apa yang diinginkan dan dirasakan anak.
Jangan khawatir dan bingung, Kawan Puan dapat coba memeriksa dan menguasai diri sendiri terlebih dahulu akan apa yang dirasakan terhadap sikap si anak.
Penting pula setelahnya, jangan menjadikan ketertutupan si anak membuat Kawan Puan semakin menekannya.
Hal tersebut dikhawatirkan akan membuat anak lebih menjauh dan menutupi apa yang sedang terjadi.
Perlahan, Kawan Puan bisa mendekati anak dan mengajaknya mengobrol, tunjukkan pula bahwa apa yang dirasakan anak adalah valid.
Baca Juga: 5 Daftar Olahraga untuk Ibu dan Anak, Quality Time yang Seru
Dikhawatirkan, anak bisa saja takut untuk bercerita karena judgement yang akan mereka terima.
Maka, Kawan Puan sebagai orang tua harus meyakinkan dan betul-betul menyatakan keinginan untuk mendengarkan dan membantu anak.
Psikolog Elena Lister, MD dan Michael Schwartzman, Ph.D., ABPP dalam psychologytoday.com, juga menyarankan untuk kamu mampu berempati dan penuh kasih sayang dalam memahami perasaan si anak.
Langkah selanjutnya, Kawan Puan bisa menghubungi pihak sekolah anak untuk mencari tahu lebih lanjut.
Hal tersebut juga membantu Kawan Puan dalam mengetahui kegiatan anak saat di luar pandangan.
Kawan Puan juga bisa menjadikan hobi si anak sebagai mediasi komunikasi, seperti misalnya melukis.
Dalam situasi yang sesuai dengan perasaannya, anak perlahan akan melepaskan emosinya entah dengan menangis atau menyampaikan isi pikirannya.
Tunjukkanlah kesediaan emosi dan diri Kawan Puan sebagai ibu dalam menemani anak sampai ia lega mengeluarkan perasaannya.
Kebiasaan ini juga mampu mengasah kemampuan komunikasi dan penyelesaiian masalah dimana anak bisa mempercayai dan berlindung pada orang tuanya.
Baca Juga: 6 Tipe Hubungan Ibu dan Anak Perempuan yang Tidak Sehat, Salah Satunya Terlalu Mengontrol
(*)
Josephine Christina Arella/PARAPUAN