Terlebih lagi ketika ada yang ingin memulai keluarga, menyeimbangkan karier bisa jadi tantangan tak berkesudahan. "Sebagian besar kewajiban (pekerjaan domestik) tersebut cenderung jatuh ke tangan perempuan. Dan kami menemukan bahwa hal serupa juga terjadi di seluruh dunia," ujar Maggie.
Baca Juga: Ini Dia Sosok Renita Rismayanti, Penerima Penghargaan Polwan Terbaik PBB 2023
Sifat pekerjaan di bidang keamanan dan pertahanan yang menuntut dapat mengganggu keseimbangan kehidupan kerja. Penempatan pada posisi-posisi tertentu, jam kerja yang panjang, dan jadwal yang tidak dapat diprediksi menjadikan tantangan bagi perempuan dalam tanggung jawab pengasuhan.
Menyeimbangkan komitmen keluarga dengan aspirasi profesional masih merupakan perjuangan yang tidak ada habisnya. "Namun pada akhirnya, kita melihat bahwa di seluruh dunia, di segala usia, semua perempuan bekerja di bidang keamanan dan pertahanan nasional, menginginkan kesempatan untuk menentukan kesuksesan bagi diri mereka sendiri," jelas Maggie.
Mulai dari menetapkan tujuan dan mencapai kesuksesan, Maggie berharap perempuan memiliki kesempatan untuk mengubah pikiran mereka tanpa dampak tambahan yang tidak dihadapi oleh rekan laki-laki mereka.
Pentingnya Support System
Untuk menghadirkan sektor keamanan dan pertahanan nasional yang inklusif, menurut Maggie perlu adanya pengembangan profesional pada perempuan yang berkarier di bidang ini.
Ini jugalah yang menginspirasi Maggie untuk membuat komunitas pengembangan profesional dan layanan konsultasi strategis yang bisa mendukung keragaman kompeten dalam keamanan dan pertahanan nasional sejak tahun 2015.
Komunitas #NatSecGirlSquad ini pun telah menghubungkan lebih dari 40.000 orang, kebanyakan perempuan, agar bisa mengembangkan keahlian, kepercayaan diri, dan peluang jejaring di sektor keamanan dan pertahanan nasional.
"Dimulai sebagai mekanisme berbagi informasi informal, menjadi komunitas pengembangan profesional dengan keanggotaan yang sangat kuat. Dan selama hampir sepuluh tahun terakhir, kami telah melakukan hampir 3.000 acara dan pelatihan," jelas Maggie.