Melansir dari Kompas.id, istilah boreout dikenalkan pertama kali oleh Peter R Werder dan Philippe Rothlin, konsultan perusahaan, pada tahun 2007.
Peter dan Philippe menyebutkan bahwa boreout disebabkan oleh tantangan kerja yang terlalu ringan bagi seorang pekerja, rendahnya minat terhadap pekerjaan, dan kebosanan di tempat kerja.
"Karyawan yang secara permanen tidak diberi tantangan kerja akan merasa bosan dengan pekerjaannya," tulis Peter R Werder dan Philippe Rothlin dalam buku Diagnose Boreout (2007).
Selain itu, Lotta Harju, ahli perilaku organisasi dari Sekolah Bisnis EM Lyon, Prancis mengatakan bahwa selain kurangnya tantangan pekerjaan, boreout juga dipicu oleh lingkungan kerja yang menurunkan moralnya.
Perempuan karier yang mengalami boreout umumnya akan menjalani pekerjaan tanpa memiliki tujuan alias sekadar bekerja demi gaji.
Tanda-tanda Boreout
Ciri utama kamu mengalami boreout adalah perasaan bosan kronis yang kamu rasakan saat bekerja maupun berada di tempat kerja.
Kamu merasa pekerjaan yang dilakukan tidak menghasilkan apa-apa, sehingga timbullah rasa bosan dengan pekerjaan saat ini.
Selain bosan, ciri boreout adalah menghadapi krisis pertumbuhan dan krisis makna dalam bekerja.
Baca Juga: Apa Itu Career Cushioning yang Dilakukan untuk Melindungi Karier?