Orang Tua Harus Tahu 3 Ciri Screen Time Berlebihan pada Anak

Parapuan.co - Sebagai orang tua, kita mungkin memberikan screen time berupa gadget atau televisi pada anak untuk menghibur mereka.

Meski begitu, kita perlu tegas dalam membatasi anak melakukan screen time.

Screen time yang tidak dibatasi dikhawatirkan membuat anak kecanduan dan malas untuk berinteraksi dengan sekitarnya.

Sebelum terlambat, segera batasi penggunaan gadget atau televisi pada anak dengan mengetahui 3 ciri mereka sudah screen time berlebihan seperti dilansir dari kompas.com berikut: 

1. Kemampuan Komunikasi Anak Berkurang

Dokter anak di Cleveland Clinic, Noah Schwartz, MD, menjelaskan bahwa anak yang kecanduan screen time akan terus-terusan terpaku pada layarnya.

Layar gadget membuat mereka jarang berinteraksi dengan sekitarnya sehingga kemampuan komunikasi anak bisa jadi menurun. 

“Waktu di depan layar tidak mengajari anak petunjuk tentang cara berkomunikasi. Anak hanya menonton sesuatu,” jelas Schwartz.

2. Kesehatan dan Performa yang Terganggu

Baca Juga: Catat, Ini 3 Cara yang Bisa Orang Tua Lakukan untuk Batasi Screen Time Anak

Berpaku pada layar dapat menimbulkan banyak masalah kesehatan, mulai dari tidur yang terganggu, sakit kepala, hingga sakit mata.

Efek layar dapat mengganggu kualitas tidur, padahal bagi pertumbuhan anak, tidur adalah hal yang sangat penting. 

Tak hanya itu, efek negatif lain terlalu lama screen time ialah anak mungkin sakit kepala. Apabila dilihat dari dekat, screen time berlebihan dapat membuat mata anak tegang.

"Ketegangan menatap sesuatu, apakah (anak) terlalu dekat atau tidak, tentu tidak akan membuat (anak) merasa baik," kata Schwartz.

3. Dampak Emosional

Screen time berlebih juga mampu berdampak pada emosional anak. Mereka bisa tidak mood dan energi si anak yang mudah habis.

“Penelitian telah menunjukkan itu dapat menurunkan fungsi kognitif dan rentang perhatian, dan berdampak pada tingkat energi,” ujar Schwartz.

Untuk mencegah hal di atas, orang tua perlu tegas dalam membatasi screen time pada anak. 

Baca Juga: 6 Cara Agar Anak Tidak Main Ponsel Terus, Salah Satunya Beri Contoh

(*)

Josephine Christina Arella/PARAPUAN