Denica Riadini-Flesch merupakan founder SukkhaCitta dari Indonesia.
Social enterprise ini bertujuan untuk memberdayakan pekerja garmen perempuan dengan upah layak.
Bukan itu saja, SukkhaCitta juga berupaya melindungi lingkungan dan melestarikan budaya lokal.
Fokus SukkhaCitta ini sendiri pada teknik artisanal, kapas regeneratif, dan perwarna nabati.
Di tengah glamornya industru fashion, SukkhaCitta menghsilkan manfaat sosial dan lingkungan yang besar, tak terkecuali dengan tekadnya dalam memberdayakan perempuan.
Dikutip dari laman BNN Breaking, perjalanan SukkhaCitta dimulai dengan pendekatan revolusioner dalam produksi garmen, mengutamakan teknik artisanal, kapas regeneratif, dan pewarna alami nabati.
Praktik-praktik ini tidak hanya mendorong bumi menjadi lebih sehat dengan memitigasi dampak bahan kimia berbahaya, namun juga menghidupkan kembali budaya lokal dengan menjadikan kerajinan tradisional kembali menjadi pusat perhatian.
Keuntungan yang dihasilkan dari lini fashion inovatif ini disalurkan ke sekolah yang didedikasikan untuk mengajarkan keterampilan penting bagi perempuan, keterampilan bisnis, dan literasi keuangan.
Kawan Puan, itu tadi berbagai informasi terkait sosok Denica Riadini-Flesch selaku founder SukkhaCitta yang diakui oleh dunia internasional.
Sebagai perempuan, kita patur berbangga dengan apa yang dilakukan Denica Riadini.
Ini juga menjadi pintu untuk tetap menyuarakan hal-hal terkait pemberdayaan perempuan termasuk di kancah global.
Baca Juga: 5 Karakter Perempuan Berdaya di Film Indonesia, Ada Sosok Marlina
(*)