Namun, perlakuan ini dr. Erwin katakan belum banyak dilakukan di luar klinik karena keterbatasan sarana.
Sebagai penggantinya, pasien dengan hipertensi diberikan terapi obat.
Lantas demikian, dr. Erwin merasa masih dibutuhkan strategi nasional untuk meningkatkan akurasi diagnosis hipertensi di Indonesia.
Hal tersebut supaya pengatasan penyakit hipertensi dapat terselesaikan pelan-pelan secara akurat.
"Strategi ini terutama ditujukan untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah di klinik sesuai protokol yang baku," ujarnya.
Dirinya juga berpendapat bahwa dalam mengatasi sumber utama penyakit ini, diperlukan kerja sama banyak pihak.
Penting adanya kolaborasi antara pemerintah, komunitas atau organisasi, dan juga warga itu sendiri.
Tak kalah penting, kesadaran masyarakat pun perlu untuk diasah untuk menerapkan gaya hidup sehat.
Hal ini guna mengurangi potensi hipertensi yang dapat menyerang berbagai organ vital tubuh.
Baca Juga: Bisa Jadi Silent Killer, Dokter Ungkap 2 Kelompok Penyebab Hipertensi
(*)
Josephine Christina Arella/PARAPUAN