Serangan dan Henti Jantung Adalah Hal yang Beda, Simak Penjelasannya

Tim Parapuan - Senin, 26 Februari 2024
Simak penjelasan sekaligus perbedaan serangan dan henti jantung.
Simak penjelasan sekaligus perbedaan serangan dan henti jantung. blackie

Parapuan.co - Serangan dan henti jantung sering kali dianggap sebagai hal yang sama.

Masyarakat Indonesia masih menganggap serangan jantung sama dengan henti jantung, begitu pun sebaliknya.

Namun, kedua kondisi tersebut sebetulnya adalah hal yang berbeda, dijelaskan oleh dr. Siska Suridanda Dany, Sp.JP, FIHA.

Serangan Jantung

Serangan jantung adalah kondisi tersumbatnya satu atau lebih pembuluh darah koroner yang terjadi secara mendadak.

Sumbatan itu disebabkan oleh adanya semacam bisul yang tiba-tiba pecah sehingga menimbulkan gumpalan darah.

"100 persen menutup atau menyumbat aliran," kata dr. Siska dalam press conference di Jakarta, Jumat, (23/2/2024).

Kondisi tersebut mengakibatkan rusaknya otot jantung karena tidak mendapatkan asupan oksigen dengan optimal.

"Terjadi secara mendadak sehingga sebagian otot jantung mengalami kerusakan," jelas dr. Siska.

Adapun gejala umum yang mengikuti serangan jantung yaitu rasa nyeri di dada.

Baca Juga: Serangan Jantung Bisa Menyerang Siapa Saja, Waspada Faktor Penyebabnya

Henti Jantung

Di sisi lain, kondisi henti jantung yaitu di saat jantung berhenti berdenyut atau berdetak yang juga terjadi secara mendadak.

Penyebab henti jantung yaitu kondisi serangan jantung atau irama jantung yang terganggu.

Gejala yang biasanya mengikuti kondisi ini yaitu kejang-kejang atau tidak sadarkan diri.

Berhubungan dengan Kondisi Hipertensi

Kedua kondisi tersebut berhubungan dengan hipertensi yang disebut sumber utama penyebab penyakit pada organ vital, jantung adalah salah satunya.

Disebutkan oleh dr. Siska pula bahwa hipertensi adalah tekanan darah di sistem pembuluh darah.

Semakin tinggi tekanan darah, maka makin tinggi pula tekanan darah di sistem tubuh dan membuat kerja jantung semakin berat.

"Semakin berat kerja jantung, semakin harus ekstra keras dia (jantung) memompa," tuturnya.

Dikhawatirkan, hal ini membuat otot jantung mengalami penebalan yang mampu menghambat kinerjanya dan berujung pada kondiis serangan atau henti jantung.

Baca Juga: Ini Gejala Henti Jantung, Penyebab Lisa Marie Putri Elvis Presley Meninggal Dunia

 

(*)

Josephine Christina Arella/PARAPUAN

Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Hindari Menjelaskan Diri Sendiri Saat Bertengkar dengan Pasangan, Ini Alasannya