Parapuan.co - Viral di media sosial seorang ibu tega membuang anaknya yang masih berusia 9 bulan di sungai.
Diketahui peristiwa tragis ini terjadi di Kecamatan Lunyuk, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).
NA, tega membuang bayinya yang masih 9 bulan di aliran Sungai Molong yang terletak di Dusun Emang, Desa Lestari Kecamatan Lunyuk.
Usut punya usut, NA tega membuang anaknya ke sungai lantaran perkembangan anaknya yang lambat dan tidak seperti anak lain.
Mengutip dari laman Tribunnews, anak NA belum bisa merangkak seperti anak pada umumnya.
NA sendiri juga pernah mengalami depresi sebelum menikah, namun gangguan itu sembuh setelah ia menikah.
Tapi setelah memiliki anak, tetangga sering merundungnya dengan mengatakan jika anaknya tak akan bisa berjalan.
Berkaca dari apa yang dialami oleh NA, perilaku bullying tidak boleh disepelekan.
Bahkan ini bisa membuat seorang ibu tertekan jika sang anak kerap dibandingkan dengan anak yang lainnya.
Baca Juga: Viral di TikTok, Ini 5 Alasan Kenapa Remaja Merundung Orang Lain
Bullying atau perundungan adalah tindakan mengganggu, mengusik, atau menyakiti orang lain.
Tindakan bullying ini bukan hanya berdampak secara fisik namun juga secara psikis.
Lebih lanjut, bullying sendiri bisa berbentuk kekerasan verbal, sosial, atau fisik.
Mengutip dari laman Empowering Parents, berikut yang bisa dilakukan orang tua jika anak menjadi korban bullying.
1. Mengenali Tanda-Tanda Bullying
Langkah pertama dalam menghadapi situasi ini adalah dengan mengenali tanda-tanda bahwa anakmu sedang mengalami bullying.
Seperti yang sudah disebutkan, bullying atau perundungan tak hanya dilakukan secara fisik namun juga verbal.
Dampaknya pun bukan sekadar luka-luka di tubuh namun juga menyerang psikis seseorang termasuk ibunya.
Baca Juga: Jangan Takut! Ini Hal yang Harus Kamu Lakukan Jika Menerima Bullying
2. Jangan Membalas Pelaku atau Keluarganya
Meskipun kamu tergoda untuk membalas pelaku intimidasi atau keluarganya, jangan lakukan itu.
Bagaimanapun juga, jangan membalas perundungan dengan perundungan.
Jika demikian, tidak ada bedanya antara kamu dan para pelaku perundungan lainnya.
3. Hubungi Profesional
Jika kamu maupun buah hati terus mengalami kesulitan dalam mengatasi bullying, pertimbangankan untuk untuk mencari bantuan dari seorang konselor atau psikolog.
Mereka dapat memberikan dukungan dan strategi yang dibutuhkan untuk membantumu mengatasi trauma dan membangun kembali rasa percaya diri.
Baca Juga: Heboh Kasus Bocah Dipaksa Bersetubuh dengan Kucing, Ini Dampak Bullying Pada Anak
(*)