Parapuan.co - Anak kecil yang bertubuh gemuk sering kali dipandang menggemaskan dan lucu karena pipinya yang tembam.
Namun, tahukah Kawan Puan bahwa hal itu justru harus diwaspadai.
Hal tersebut karena dikhawatirkan berat bedan pada anak yang berlebih dan membuat anak menderita obesitas.
Tak hanya itu, dampak obesitas pun berbahaya bagi kesehatan anak di masa yang akan datang.
Wakil Menteri Kesehatan Republik Indonesia Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D, menjabarkan bahwa obesitas penting untuk dicegah.
"Isu yang diangkat tentang obesity pada anak akan menentukan jalannya kesehatan Indonesia, bukan hanya waktu sekarang tapi juga di masa yang akan datang," ujarnya dalam undangan media Novo Nordisk pada Selasa (05/2/2024).
Obesitas berpotensi menjadi penyebab penyakit vital seperti jantung koroner, stroke, dan penyakit pembuluh darah.
"Dia (anak) menyimpan tabungan untuk mengalami obesitas yang berhubungan dengan jantung koroner, stroke, penyakit pembuluh darah," tegasnya.
Ia juga menjabarkan bahwa berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), pada 2018, banyak generasi muda Indonesia mengalami obesitas.
Baca Juga: 4 Cara yang Bisa Dilakukan Orang Tua untuk Mencegah Obesitas Anak
Satu dari lima anak usia sekolah (20 persen, atau 7,6 juta) dan satu dari tujuh remaja (14,8 persen, atau 3,3 juta) hidup dengan obesitas.
Dari 2018, masalah tersebut masih belum teratasi dengan maksimal, terlihat dari angka obesitas yang terus menanjak.
Bukan di Jakarta, Dante menjelaskan bahwa penaikan obesitas cenderung terjadi di kota-kota penopang ibu kota seperti Depok, Bekasi, dan Tangerang.
"Itu justru angka obesitasnya lebih tinggi karena pendapatan mereka mulai naik, makannya mereka mulai berubah sehingga angka obesitas naik," jelasnya.
Salah satu solusi yang ia jabarkan yaitu pentingnya untuk ada pembiasaan pola hidup sehat dari keluarga.
"Bisa ditanggulangi dengan pola hiudp sehat di dalam kekuarga, harus membatasi (makanan, terutama yang manis) anak supaya tidak gemuk," imbuh Dante.
Kawan Puan sebagai orang tua bisa mencontohkan asupan makanan sehat dengan ikut mengonsumsinya supaya anak juga terbiasa dengan itu.
Hal ini guna mencegah terjadinya dampak buruk bagi kesehatan anak di masa mendatang yaitu berupa potensi penyakit jantung yang dapat menyebabkan kematian.
"Obesitas memberikan kontribusi kematian akibat penyakit jantung sebanyak 5,87 kali lipat dibandingkan dia tidak menderita obesitas," tutup Dante.
Baca Juga: Tak Baik untuk Kesehatan, Begini Cara Mengatasi Obesitas pada Anak Sejak Dini
(*)
Josephine Christina Arella/PARAPUAN