Parapuan.co - Masalah penglihatan tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, namun juga anak-anak.
Mata anak-anak terus berkembang sepanjang masa pertumbuhan mereka.
Pada masa ini, perubahan pada bentuk mata, panjang bola mata, dan fokus mata dapat terjadi. Perubahan dapat menyebabkan gangguan penglihatan seperti miopia (rabun dekat), hipermetropi (rabun jauh), atau astigmatisme.
Banyak faktor yang memengaruhi gangguan penglihatan pada anak. Menurut Dr. Kevin, SpM., dokter spesialis mata, berbagai faktor tersebut mulai dari genetik, kecelakaan, serta yang paling umum adalah konsumsi pada gadget, ponsel pintar dan layar komputer yang berlebihan.
Anak-anak, seperti kita semua, bisa mengalami masalah penglihatan yang mungkin tidak mereka sadari.
Sebaiknya orang tua perlu memperhatikan lebih detail tanda-tanda yang mungkin mengindikasikan masalah mata pada anak.
Tanda-Tanda Anak Perlu Melakukan Pemeriksaan Mata
Tanda-tanda yang mengindikasikan bahwa seorang anak perlu menjalani pemeriksaan mata bisa bervariasi, tetapi beberapa gejala umum berikut ini dapat menjadi petunjuk bahwa pemeriksaan mata diperlukan:
1. Kesulitan Membaca
Baca Juga: Pemeriksaan Mata Berkala Bantu Cegah Katarak hingga Risiko Kebutaan
Salah satu tanda yang paling umum adalah kesulitan dalam membaca.
Jika anak sering mengernyitkan dahi, menggeser buku terlalu dekat atau terlalu jauh dari mata atau sering kehilangan tempat saat membaca, ini bisa menjadi indikasi masalah penglihatan.
2. Sering Mengedipkan atau Menggosok Mata
Jika kamu melihat anak sering mengedipkan mata atau menggosok mata mereka, ini bisa mengindikasikan ketidaknyamanan atau iritasi pada mata.
Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai masalah, seperti mata kering atau masalah alergi.
3. Kepala Sering Sakit
Anak-anak yang sering mengalami sakit kepala, terutama di bagian dahi atau di belakang mata, mungkin mengalami masalah penglihatan.
Mata yang bekerja keras untuk fokus dapat memicu sakit kepala.
Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu, Ini Gejala Masalah Mata pada Anak yang Kerap Diabaikan
4. Menutup Salah Satu Mata Saat Melihat Sesuatu
Jika anak cenderung menutup salah satu mata saat melihat sesuatu, ini bisa menjadi tanda bahwa satu mata bekerja lebih baik daripada yang lain.
Ini dapat mengindikasikan perbedaan dalam penglihatan di kedua mata.
5. Sensitivitas Cahaya yang Tinggi
Anak yang terlalu sensitif terhadap cahaya bisa memiliki masalah mata, seperti astigmatisme.
Mereka mungkin akan merasa tidak nyaman dalam cahaya terang.
6. Ketidakmampuan Melihat Jarak Jauh atau Dekat
Jika anak kesulitan melihat benda yang jauh atau dekat, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka memiliki masalah penglihatan yang perlu diperiksa.
7. Mata Merah, Berair, atau Gatal yang Terus-menerus
Baca Juga: Bisa Hilangkan Mata Minus, Ini Tahapan Lasik yang Harus Diketahui
Mata yang merah, berair, atau gatal bisa menjadi tanda infeksi mata atau masalah alergi.
Namun, ini juga bisa mengindikasikan masalah mata yang lebih serius. Penting untuk diingat bahwa tanda-tanda ini bisa bervariasi dari satu anak ke anak lainnya, dan tidak semua anak akan menunjukkan gejala yang sama.
Apabila kamu mencurigai ada masalah penglihatan pada anak, sebaiknya segera berkonsultasi dengan seorang ahli mata atau optometris yang berpengalaman untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Pemeriksaan mata yang tepat waktu dapat membantu mendiagnosis dan mengatasi masalah penglihatan anak sejak dini, sehingga mereka dapat menjalani kehidupan dengan penglihatan yang optimal.
Kapan Pemeriksaan Perlu Dilakukan?
Untuk memastikan bahwa masalah mata pada anak terdeteksi dan diatasi sejak dini, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan mata anak secara rutin.
Terlebih lagi bagi kamu yang memiliki anak usia 3 hingga 5 tahun, atau anak dengan usia siap masuk sekolah, periksa mata adalah hal yang wajib dilakukan. Selanjutnya, usia 5 hingga 17 tahun, lakukan pemeriksaan mata anak setidaknya satu tahun sekali.
Mengapa demikian? Pada rentang usia tersebut, anak-anak cenderung lebih cepat mengalami perubahan refraksi mata sehingga diperlukan deteksi dini secara tepat.
Jika ada riwayat keluarga dengan masalah penglihatan, seperti miopia, hipermetropi, atau astigmatisme, anak-anak memiliki risiko lebih besar untuk mengalami masalah serupa. Dalam kasus ini, sebaiknya anak-anak diperiksa mata lebih awal.
Dokter spesialis mata yang berpengalaman dapat membantu memastikan bahwa mata anak sehat dan berfungsi dengan bai
Rutin melakukan pemeriksaan mata anak adalah langkah preventif yang bijak untuk memastikan mereka memiliki penglihatan yang optimal sepanjang masa pertumbuhan mereka.
Ingatlah bahwa mata yang sehat adalah kunci untuk belajar, bermain, dan menjalani kehidupan sehari-hari dengan baik.
Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Mata Anak, Lakukan 7 Langkah Mudah Ini
(*)