Parapuan.co - Membedong bayi atau baby swaddling adalah salah satu kebiasaan orang tua Indonesia, dan nampaknya juga dilakukan di luar negeri, seperti yang viral di TikTok.
Membedong bayi yang lagi viral di TikTok ini adalah kegiatan membungkus seluruh tubuh bayi kecuali bagian kepalanya.
Orang tua yakin bahwa membedong bayi seperti yang viral di TikTok ini mampu menghangatkan tubuh si anak dan menguatkan tulang belakangnya.
Salah satu orang tua di TikTok yang membagikan kebiasaannya membedong bayi yaitu @iammarybennett.
@iammarybennett My baby loves being released from his swaddle in the morning ???? It’s the cutest thing, right? ????
♬ Bundle of Joy (From "Inside Out") - Benny Martin
Lantas, apakah betul bahwa kegiatan membedong anak mampu menguatkan tulang belakangnya kelak?
Mengutip Kompas.com, ahli orthopaedi tulang belakang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo, dr. Larona Hydravianto MKes, SpOT (K) Spine, menjelaskan bahwa belum ada penelitian yang mengungkap hal itu.
"Sampai saat ini belum ada penelitian, research atau evidence yang mengatakan bahwa baby swaddling (bedong bayi) memberikan benefit untuk spinal development (pertumbuhan tulang belakang)," jelas dr Larona.
Justru sebaliknya, dr. Larona mengatakan penelitian malah menunjukkan dampak negatif dari membedong bayi.
Kawan Puan harus mengetahui terlebih dahulu akan dampak buruk yang bisa diakibatkan kepada pertumbuhan si kecil.
Baca Juga: Viral di TikTok, Ini 5 Manfaat Makan Rumput Laut bagi Kesehatan Tubuh
Efek negatif yang bisa diberikan yaitu berdampak pada pertumbuhan sendi panggul si anak.
Terutama jika bedong dilakukan terlalu ketat, dikhawatirkan akan menyebabkan hip dysplasia dan risiko dislokasi sendi panggul.
Hal tersebut karena posisi tungkai si bayi yang dipaksakan dalam posisi lurus.
Bedong dalam jangka waktu yang lama juga berpotensi menghambat perkembangan otot tulang belakang si kecil dan malah melemahkan ototnya.
"Menghambat perkembangan otot-otot di sekitar tulang belakang dan akan menurunkan muscle strength (kekuatan) otot-otot," ungkap dr Larona.
Bedong dianggap dr. Larona sebagai solusi bagi ibu untuk membuat nyaman anaknya karena mampu membuatnya merasa hangat seperti dalam pelukan ibunya.
"Dan untuk mendapatkan sensasi rasa seperti di dalam rahim," tambahnya.
Dirinya berpendapat bedong memang diperbolehkan, tetapi ada hal-hal yang harus ibu perhatikan.
Hal ini supaya bedong tidak malah membawa dampak buruk kepada perkembangan tubuh bayi.
Baca Juga: Dokter Ungkap Tips Menyimpan Serum Vitamin C yang Viral di TikTok
Saran yang diberikan dr. Larona bagi Kawan Puan yaitu jangan membedong anak dalam kondisi yang sangat ketat.
Pastikan pula bahwa bedong tidak dilakukan dalam waktu yang begitu lama.
Hal ini perlu diperhatikan supaya menghindari terhambatnya perkembangan otot si anak supaya tidak malah melemahkannya.
Saran lainnya yaitu jangan bedong anak setelah berumur tiga bulan.
Dikatakan demikian karena pada usia tiga sampai empat bulan adalah masa kurva lordosis pada ruas leher anak berkembang.
Usia tersebut adalah fase bagi bayi untuk mulai aktif bergerak sehingga jangan dibatasi geraknya dengan dibedong.
Bayi sudah harus berlatih mengangkat kepala dan memperbanyak gerakan tubuhnya.
Jadi, aktivitas membedong anak seperti yang viral di TikTok umumnya diperbolehkan.
Hanya saja Kawan Puan harus pastikan bahwa anak tidak dibedong terlalu ketat dan lama supaya tidak mengganggu pertumbuhannya.
Baca Juga: Berikut 5 Rekomendasi Bubble Mask, Masker Wajah Viral di TikTok
(*)
Josephine Christina Arella/PARAPUAN