Parapuan.co - Kesetaraan gender dan inklusivitas masih terus diperjuangkan, tak terkecuali di momen Hari Perempuan Internasional 8 Maret.
Tahun 2024 ini, Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day mengusung tema "Invest in Women: Accelerate Progress".
Tak dapat dimungkiri, kesenjangan gender kerap menjadi tantangan yang dihadapi perempuan di seluruh dunia, salah satunya Indonesia.
Seperti dikutip dari pers rilis yang diterima PARAPUAN, laporan Global Gender Gap 2023 dari World Economic Forum menempatkan Indonesia pada peringkat 87 dari 146 negara, yang menyoroti empat dimensi utama.
Antara lain Partisipasi dan Peluang Ekonomi, Pencapaian Pendidikan, Kesehatan dan Kelangsungan Hidup, serta Pemberdayaan Politik.
Dalam ranah Partisipasi dan Peluang Ekonomi, survei SIRCLO pada 2022 menemukan bahwa 52 persen pengusaha perempuan tidak ingin terlalu bergantung dengan pasangan dalam hal finansial.
Selain itu, 40 persen pengusaha perempuan ingin memiliki pilihan untuk mengambil keputusan finansial dalam keluarga.
Hal ini didorong oleh keinginan perempuan untuk dipandang setara, terutama bagi mereka yang sudah menikah.
Aspirasi perempuan untuk berdaya selaras dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, di mana jumlah UMKM yang dikelola pengusaha perempuan mendominasi sebesar 64,5 persen atau setara 37 juta dari total keseluruhan.
Baca Juga: Puan Talks: Cara Perempuan Tangguh Jalani Peran Ganda sebagai Ibu Bekerja
Prita Apresianti, Head of Content, Community, Commerce Orami (bagian dari SIRCLO), mengatakan dukungan penuh terhadap pemberdayaan perempuan dari aspek ekonomi.
"Pemberdayaan perempuan sebagai womenpreneur selayaknya harus didukung untuk mendapatkan akses terhadap partisipasi dan peluang ekonomi, serta penguasaan teknologi," papar Prita.
"Data SIRCLO menunjukkan bahwa 22 persen womenpreneur Indonesia masih menghadapi stigma negatif sebagai seorang pengusaha perempuan," tambahnya.
"Padahal, perempuan memiliki peran vital sebagai penopang ekonomi, baik di lingkungan keluarga hingga nasional," terangnya lagi.
Mematahkan Stigma, Menciptakan Ruang untuk Perempuan Berdaya
Sinergi antar sektor, mulai dari pemerintah dan swasta, menjadi kunci utama dalam mendukung pemberdayaan perempuan.
Dalam konteks ini, SIRCLO berkomitmen mendukung emansipasi perempuan Indonesia dengan menyediakan teknologi yang andal.
Hal ini dibuktikan dari kemampuan mendorong pertumbuhan jumlah pengusaha perempuan dalam ekosistemnya sebesar 71 kali lipat dari tahun 2021 sampai 2022.
Yakni melalui platform SIRCLO, seperti Orami (parenting super-app pertama di Indonesia yang menggabungkan fitur Content (konten), Commerce (niaga), dan Community (komunitas).
Baca Juga: Ini Strategi Sukses Jadi Seorang Ibu dan Pengusaha di Waktu Bersamaan
Untuk komunitas, SIRCLO menghadirkan IbuSibuk, sebuah program pemberdayaan ekonomi bagi para ibu untuk menjadi Key Opinion Leader (KOL) atau momfluencers.
Dalam Laporan Dampak SIRCLO tahun 2023, dampak dari program IbuSibuk dirasakan secara langsung oleh 80 persen momfluencers.
Program ini tercatat mampu meningkatkan jumlah proyek kampanye bersama brands ternama hingga 5 kali lipat.
Sejalan dengan hal tersebut, sebesar 45,9 persen momfluencers IbuSibuk mengaku berkontribusi pada peningkatan pendapatan rumah tangga.
Padahal, sebelumnya 14,2 persen di antara mereka tidak memegang peran sebagai penyumbang pendapatan rumah tangga dalam keluarga.
Pendapatan ini juga dimanfaatkan untuk keperluan hiburan, sumbangan donasi, dan pendidikan anak.
Kawan Puan juga bisa membantu perekonomian keluarga dengan mengikuti program IbuSibuk.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program ini bisa kamu cek di media sosial Instagram @ibusibukcom.
Semoga informasi di atas bermanfaat dan menambah wawasan, ya.
Baca Juga: Karier atau Anak? Ternyata Ini Alasan Perempuan Bingung Memilih
(*)