Parapuan.co - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2021, perempuan mengelola 64,5 persen dari total usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia atau sekitar 37 juta UMKM perempuan.
Proyeksi ini pun diprediksi akan terus menunjukkan tren yang positif hingga tahun 2025.
Data ini pun menunjukkan bahwa perempuan punya peran yang sangat penting dalam perkembangan ekonomi dan masyarakat.
Misalnya saja, dengan semakin banyaknya UMKM perempuan akan turut membantu mengurangi kesenjangan gender dalam akses terhadap sumber daya ekonomi.
Karena, ketika perempuan memiliki kesempatan untuk berwirausaha, mereka dapat menghasilkan pendapatan, mengelola bisnis, dan memperkuat ekonomi keluarga dan komunitas dengan membuka lapangan pekerjaan.
Untuk merayakan peran wirausaha perempuan sekaligus mengembangkan peluang sukses yang besar, organisasi WEConnect International dan Finclusion pun mengadakan acara Women Empower Women 2024.
Acara yang juga disebut sebagai WOW ini dirancang untuk merayakan Hari Perempuan Internasional dengan tema global Inspire Inclusion.
Adapun dalam acara WOW yang diadakan di Jakarta (8/3/2024), dua organisasi ini membahas tentang bagaimana menghadirkan aspek inklusivitas yang penting untuk pengusaha perempuan, yaitu modal dan pasar.
Dari sisi permodalan, Nikel ingin memperkenalkan aplikasi Bu Mira yang memperjuangkan finklusi bagi perempuan pengusaha.
Baca Juga: Modest Fashion & Womenpreneur Summit 2024 Jadi Ajang Bagi Pengusaha Perempuan untuk Berkolaborasi
Sebagai informasi, Bu Mira adalah sebuah chatbot mitra bisnis daring untuk membantu UMKM perempuan dalam mengembangkan bisnis, yang dikembangkan oleh Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dan Nikel.
Dari sisi pasar, WEConnect International ingin meningkatkan kesadaran mengenai keragaman pemasok dan bagaimana pengusaha perempuan dapat memanfaatkan peluang ini dengan bergabung dengan WECommunity.
Acara yang diadakan sehari penuh secara gratis ini pun dimeriahkan dengan rangkaian kegiatan untuk pengusaha perempuan, seperti adanya diskusi panel, sesi interaktif, dan matchmaking.
Sejumlah pengusaha perempuan yang sukses juga turut hadir membagikan pengalaman mereka membangun bisnis, menghadapi berbagai macam tantangan hingga menentukan strategi usaha yang telah membawa mereka hingga ke titik tersebut.
Perjuangan Pengusaha Perempuan Mencapai Sukses
Salah satunya adalah Suci Arumsari, Co-Founder Alodokter, yang membagikan bagaimana ia menghadapi pandangan sebelah mata ketika membangun platform kesehatan digital.
"Challenge-nya adalah orang melihat kita sebelah mata, dan kita enggak bisa rubah, bahkan sampai sekarang.
Ternyata seorang perempuan, kalau kita mau buat usaha, yang ditanya hanya 'keluarga mana?', 'kuliah dimana?', bukan visi dan misi saya," keluh Suci.
Namun pandangan meremehkan dari orang lain kala ia membangun bisnisnya tak membuat Suci berhenti, karena ia percaya bahwa pilihannya untuk berwirausaha bukan untuk mengikuti kemauan orang lain.
Baca Juga: Jalankan Ide Usaha, Ini Syarat UMKM Perempuan Bisa Dapat Pinjaman hingga Rp200 Juta
"Kita tuh harus kaya rumput liar, semakin diinjek, dibabat, yah (tumbuh) naik lagi. Kita enggak perlu bilang kita punya perusahaan ini itu. Orang enggak akan pernah lihat apa yang kita ucapkan, tapi orang akan lihat apa yang kita kerjakan, dan manfaat apa yang sudah kita kasih untuk orang banyak," jelasnya dalam acara WOW 2024.
Setelah berbagai perjuangan, akhirnya kini Alodokter bisa bekerja sama dengan 80 ribu dokter yang sudah bergabung.
Perjuangan yang tak kalah menantang dalam membangun bisnis juga dialami oleh Nilam Sari, Founder dan Business Development Director PT Sari Kreasi Boga Tbk.
Perpisahan dengan partner hidup dan bisnisnya, menuntut Nilam untuk belajar dari nol bagaimana membangun usaha Kebab Turki Babarafi.
"Ini pelajaran yang bagus banget. Never ever underestimate yourself. Jangan cuman jadi orang belakang, karena itulah kesalahan besar yang selama ini saya lakukan. Karena ketika menerima separuh dari company, enggak ada orang yang percaya kepada saya," cerita Nilam.
Pengalaman ini menamparnya untuk belajar dari nol dan membuktikan kepada mereka yang meragukannya bahwa ia bisa membesarkan usahanya tersebut.
Kini PT Sari Kreasi Boga Tbk pun terus bertumbuh dan telah memiliki sepuluh merek usaha makanan dan minuman, yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dari kisah Suci Arumsari dan Nilam Sari menunjukkan bahwa ada diskriminasi hingga bias gender yang kerap dialami oleh para pengusaha perempuan.
Kendati demikian bukan berarti itu akan menghambat perempuan untuk meraih kesuksesannya.
Karena dari perjalanan usaha yang dialami Suci Arumsari dan Nilam Sari pun menunjukkan, bahwa perempuan juga bisa sukses sebagai pebisnis.
(*)
Baca Juga: Pertama Kali Jadi Enterpreneur? Ini 3 Hal yang Harus Diantisipasi Pebisnis Perempuan