Parapuan.co - Dua perempuan asal Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) membagikan kisah sukses mereka dalam menjalankan ide usaha.
Adapun ide usaha yang dua perempuan tersebut jalankan adalah warung makan rumahan dan salad buah.
Keduanya mampu memanfaatkan peluang bisnis warung makan dan salad buah di daerahnya, makin sukses setelah mengikuti pelatihan dari The Asia Foundation dan Google.org.
Perempuan itu adalah Emiliana Magdalena Thaal asal Banshee, Nusa Tenggara Timur dan Sunu Asri dari Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Mereka berdua adalah dua peserta perempuan Go Digital ASEAN dari Indonesia yang sukses dengan bisnis masing-masing.
Emilia, panggilan akrab Emiliana, memutuskan untuk mulai menjajaki dunia wirausaha setelah dirinya mendapatkan gelar sarjana.
Ia mulai usaha dengan membuka warung makan kecil. Namun, ia sempat kesulitan menarik pelanggan.
Pada akhirnya, ia mengikuti pelatihan Go Digital dan mempelajari pemasaran digital dan e-commerce.
Setelah mengikuti pelatihan, usaha warung makannya makin maju dengan promo di media sosial serta merampingkan transaksi.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Aplikasi Catatan Keuangan UMKM, Ada Buku Warung
"Setelah mengikuti program Go Digital, saya meluncurkan toko digital di marketplace online dan mendesain etalase dan produk untuk menarik pelanggan," ucap Emilia.
"Selain aktif mempromosikan melalui media sosial, saya juga menggunakan dompet digital untuk merampingkan transaksi dan memperluas layanannya untuk memasukkan top-up pulsa ponsel," tambahnya.
Pasca mengikuti pelatihan, ide usaha warung makan yang dijalankan oleh Emilia mampu menghasilkan pendapatan yang melonjak hingga lebih dari dua kali lipat.
Menurutnya, dulu penghasilannya hanya sekitar Rp200 ribu per hari, kini jadi Rp500 ribu per hari.
Mirip seperti kisah Emilia, Sunu Asri juga memanfaatkan peluang bisnis makanan untuk menghasilkan pendapatan.
Ia menjalankan usaha salad buah dalam kemasan gelas, namun penjualan per hari masih sangat minim.
Namun setelah mengikuti pelatihan Go Digital, Sunu bisa menjual hingga 30 gelas salad buah per harinya.
"Sebelumnya, saya hanya bisa menjual 8 sampai 10 gelar salad buah per hari, sekarang bisa menjual maksimal 30 gelar per hari," jelas Sunu.
Baca Juga: 3 Tips Menjalankan Ide Usaha dari Franchise Makanan bagi Karyawan
Mengikuti pelatihan Go Digital, Sunu belajar menggunakan alat digital seperti Canva dan Business Profile untuk membuat promosi yang menarik dan menjangkau lebih banyak pelanggan.
Program Go Digital ASEAN sudah diluncurkan sejak tahun 2020, dan telah membantu lebih dari 225.778 individu di ASEAN.
Adapun 60% dari individu tersebut merupakan perempuan pengusaha kecil, contohnya Emilia dan Sunu yang punya ide usaha makanan.
Di Indonesia, program Go Digital telah menjangkau lebih dari 400 pelaku UMKM, lebih dari 80% peserta berasal dari desa dan 74% peserta merupakan perempuan.
Ini menunjukkan bahwa makin banyak perempuan Indonesia yang berani memulai usaha dan mengembangkan kemampuan untuk membantu perekonomian keluarga.
Emilia dan Sunu menjadi contoh bahwa perempuan Indonesia memiliki semangat yang tangguh dan memiliki keinginan kuat untuk terus maju meningkatkan keahlian.
Mereka menginspirasi bahwa perempuan bisa menjadi sosok mandiri dan dapat membantu perekonomian keluarga dengan ide usaha yang dijalankan.
Baca Juga: Kisah Sukses Pengusaha Warung Raih Omzet 2 Kali Lipat Lewat E-Commerce
(*)