Sama-sama Dikaitkan dengan Keadilan, Ini Perbedaan Inklusivitas dan Kesetaraan

Arintha Widya - Kamis, 14 Maret 2024
Ilustrasi perbedaan inklusivitas dan kesetaraan
Ilustrasi perbedaan inklusivitas dan kesetaraan Freepik

Parapuan.co - Berbicara mengenai keadilan gender, maka sering kali dikaitkan dengan kesetaraan dan inklusivitas.

Inklusivitas kerap muncul ketika berbicara mengenai kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam setiap aspek kehidupan.

Sebenarnya, apa perbedaan di antara kedua istilah di atas? Yuk, kenali dulu apa itu inklusivitas dan kesetaraan seperti dirangkum dari berbagai sumber berikut ini!

Apa Itu Inklusivitas?

Mengutip McKinsey, inklusivitas atau inklusi (inclusion) mengacu pada bagaimana tenaga kerja mempunyai kepemilikan di tempat kerja.

Inklusi juga merujuk pada sejauh mana perusahaan menyambut semua karyawan dan memungkinkan mereka membuat kontribusi.

Sementara itu dilansir dari Built In, inklusi adalah praktik untuk memastikan bahwa semua orang punya rasa kepemilikan di tempat kerja.

Artinya inklusivitas tidak hanya bicara soal gender (laki-laki dan perempuan), tapi semua tipe karyawan, termasuk penyandang disabilitas (jika perusahaan mempekerjakan).

Inklusivitas penting untuk diterapkan, khususnya di tempat kerja, dalam rangka menjaga keberagaman.

Baca Juga: Perempuan dalam Ekosistem Fintech sebagai Solusi Inovasi Inklusi Keuangan

Dengan begitu, karyawan akan bertahan di perusahaan dan bisa berkontribusi lebih lama lantaran merasa dihargai dan didengar pendapatnya.

Apa Itu Kesetaraan?

Pengertian kesetaraan (equity) melansir McKinsey dikaitkan dengan perlakuan yang adil bagi semua orang.

Keadilan ini memungkinkan norma dan kebijakan memastikan bahwa identitas (semisal gender) menjadi patokan terhadap peluang atau hasil kerja seseorang.

Sedangkan mengutip Built In, kesetaraan adalah proses memastikan bahwa praktik dan program-program bersifat tidak memihak dan adil.

Selain itu, juga memberikan hasil yang setara bagi setiap individu tanpa memandang jenis kelamin.

HR Built In, Catalina Colman menyebut bahwa equity juga memperhitungkan fakta bahwa tidak semua orang memulai dari tingkat yang sama.

Contoh adanya kesetaraan adalah ketika mengajukan pinjaman ke bank, latar belakang peminjam seperti suku, ras, dan jenis kelamin akan dikesampingkan.

Yang terpenting dalam mengajukan pinjaman ke bank adalah skor kredit, status ekonomi, dan kepemilikan aset peminjam.

Baca Juga: Dukung Inklusivitas, Ini Upaya Unilever Ciptakan Lingkungan Kerja yang Toleran

Perbedaan Inklusivitas dan Kesetaraan

Dari keterangan di atas, perbedaan antara inklusivitas dan kesetaraan kurang lebih sebagai berikut:

1. Kesetaraan

Kesetaraan mengacu pada prinsip bahwa semua orang diperlakukan sama tanpa memandang perbedaan apapun.

Dalam konteks tempat kerja, kesetaraan berarti memberikan hak dan peluang yang sama kepada semua karyawan tanpa membeda-bedakan.

2. Inklusivitas

Di sisi lain, inklusivitas adalah praktik memastikan bahwa setiap individu merasa diterima dan dihargai di lingkungan kerja.

Inklusivitas melampaui kesetaraan, dalam arti tidak hanya hak dan peluang yang diberikan sama, tetapi juga ada perasaan keberadaan yang dirasakan oleh setiap individu.

Budaya inklusif memastikan bahwa semua orang merasa nyaman untuk menjadi diri mereka tanpa takut didiskriminasi.

Dengan demikian, bisa disimpulkan kesetaraan menekankan kesamaan dalam perlakuan dan peluang, sedangkan inklusi menekankan rasa keterlibatan dan penerimaan yang dirasakan oleh setiap individu di tempat kerja.

Itulah tadi perbedaan antara inklusivitas dan kesetaraan. Semoga menambah wawasan, ya.

Baca Juga: Hari Perempuan Internasional, Momen Penting untuk Mendorong Kesetaraan Gender di Tempat Kerja

(*)

Sumber: Built In,Mckinsey.com
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat