Parapuan.co - Lontong menjadi salah satu makanan yang identik dengan momen Lebaran.
Cara penyajian lontong pun beragam, ada yang menggunakan sambal goreng dan opor atau sayuran lain seperti lodeh.
Bukan hanya lontong, buras juga menjadi makanan khas Lebaran, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan.
Jika dilihat, buras terlihat cukup mirip dengan lontong, terutama setelah bungkusnya dibuka.
Buras sendiri merupakan makanan khas dari Suku Bugis yang dibuat dengan bahan dasar beras.
Makanan satu ini memiliki cita rasa gurih dan kerap dijadikan sebagai pendamping makanan berkuah.
Untuk kamu yang penasaran, yuk kita bahas lebih dalam tentang buras!
1. Berbentuk Pipih
Banyak yang dibuat penasaran dengan apa perbedaan buras dan lontong.
Baca Juga: Tips Menghangatkan Ketupat Sisa Lebaran, Biarkan di Suhu Ruang
Dikutip dari laman RRI, yang membedakan keduanya adalah buras memiliki bentuk yang lebih pipih dibandingkan lontong.
Bukan itu saja, dalam proses pengemasannya buras diikat dengan tali rapia atau daun pisang sementara lontong menggunakan tusuk di setiap ujungnya.
Jika dilihat dari segi tekstur, buras juga lebih lembek dibandingan dengan lontong.
2. Cara Pembuatan yang Berbeda
Kawan Puan, buras memiliki cita rasa yang lebih gurih dibandingkan dengan lontong.
Rupanya, hal ini dikarenakan cara pengolahan buras yang berbeda dengan lontong.
Meskipun sama-sama terbuat dari beras, buras dimasak dahulu dengan menggunakan santan lalu dibungkus dengan daun pisang.
3. Lebih Tahan Lama
Berbeda dengan lontong yang biasanya hanya bertahan satu hari, buras bisa bertahan selama dua hingga tiga hari.
Buras pun juga nikmat untuk disajikan dengan beberapa makanan, seperti soto, makanan berkuah, dan lainnya.
Nah, Kawan Puan itu tadi beberapa hal yang perlu kamu tentang perbedaan buras dan lontong.
Mulai dari bentuk, cara pembuatan, hingga waktu penyimpanannya.
Kalau di wilayah Kawan Puan, apa nih makanan khas Lebarannya?
Baca Juga: Jadi Sajian Khas Lebaran, Begini Tips Memasak Cepat Opor Ayam
(*)