Pameran Seni Ireland’s Eye 2024 Ajak Hadapi Perubahan Urbanisasi

Tim Parapuan - Rabu, 20 Maret 2024
Pameran “Ireland’s Eye 2024
Pameran “Ireland’s Eye 2024 (dok. ISA Art and Design)

Parapuan.co - Seni adalah suatu hal yang universal dan bebas diartikan oleh banyak pengagumnya.

Seperti yang saat ini sedang digelar oleh Kedutaan Besar Irlandia, yaitu pameran seni bertajuk “Ireland’s Eye 2024".

Pameran ini berlangsung pada 18 Maret hingga 12 April 2024 dari pukul 09.00 sampai 18.00 WIB di lobi World Trade Centre 2, Jakarta Pusat.

Pameran ini memamerkan karya-karya seniman Irlandia yang beberapa di antaranya berkolaborasi dengan kekayaan alam Indonesia.

Acara ini merupakan selebrasi kultural sekaligus perayaan St. Patrick's Day di Jakarta.

Digarap oleh ISA Art and Design, daya tarik universal lewat pameran seni ini juga diselenggarakan di Surabaya.

Lima seniman Irlandia yang karyanya dipamerkan yaitu yaitu Patryk Gizicki, Katerina Gribkoff, Ethan McGarry, Asha Murray, dan Jan O'Connell.

Topik yang diangkat pun masing-masing berbeda. Ada yang mengeksplor isu lingkungan, globalisasi, perubahan teknologi, dan kesenjangan sosial.

Para seniman ini pun menuangkan ide-ide mereka ke dalam balutan seni yang kompleks dengan masyarakat.

Baca Juga: Kisah Inspiratif Kathrin Honesta, Seniman Perempuan yang Sukses Gelar Pameran di Bali

Batu-batu di West Kerry karya Jan O'Connell dalam pameran Ireland’s Eye 2024.
Batu-batu di West Kerry karya Jan O'Connell dalam pameran Ireland’s Eye 2024. (dok. ISA Art and Design)

Seperti karya satu ini oleh Jan O'Connell yang melalui potret batu-batu di West Kerry yang ingin menyampaikan interaksi dinamis batu-batu dengan Samudera Atlantik.

Para seniman ini juga menyorot isu globalisasi yang sudah sangat menyerap di era saat ini, mereka ingin mengekspresikan kembali budaya dan tradisi khas Irlandia.

Karya Asha Murray dalam pameran Ireland’s Eye 2024 menggabungkan teknik wol dan visual.
Karya Asha Murray dalam pameran Ireland’s Eye 2024 menggabungkan teknik wol dan visual. (dok. ISA Art and Design)

Tak hanya berupa fotografi, seniman dalam pameran ini juga menampilkan karya-karya lainnya.

Seperti karya Asha Murray di atas ini yaitu penggabungan teknik kolase wol dan visual.

Melalui pameran ini ia ingin menyampaikan bahwa di tengah gempuran era teknologi kini ada tradisi atau budaya yang penting untuk jangan sampai terlupakan.

Fenomena global yang diangkat melalui pameran ini juga dihadapi oleh Indonesia terkait perubahan demografi, urbanisasi, dan teknologi.

Pameran ini diharapkan bisa berkontribusi pada transformasi yang lebih luas dan memberi pengaruh dengan cara yang beragam.

Baca Juga: 4 Aktivitas Seru di Pameran Jalur Rempah, Bisa Ikut Berlayar dan Berdagang

(*)

Josephine Christina Arella/PARAPUAN

Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

3 Tips Manfaatkan Uang Pesangon PHK Jadi Modal untuk Wirausaha