3 Tips Membuat Biji Salak agar Teksturnya Kenyal, Cocok Jadi Takjil

Anna Maria Anggita - Jumat, 22 Maret 2024
Tips membuat biji salak agar tetap kenyal.
Tips membuat biji salak agar tetap kenyal. AmalliaEka

Parapuan.co - Biji salak jadi salah satu kudapan manis yang biasanya dijadikan takjil buka puasa di bulan Ramadan.

Tekstur biji salak kenyal, lembut, dan rasanya yang legit pun membuat kita ketagihan dengan jajanan tradisional ini.

Jika tertarik membuat biji salak, maka Kawan Puan perlu tahu takaran yang tepat agar teksturnya kenyal.

Dilansir dari Kompas.com, Sabrina Santoso selaku pemilik Pisang Ijo Cendana dan Executive Chef Hotel Santika Premiere Yogyakarta Totok Siswantokopun membagikan tips membuat biji salak:

1. Lebih Banyak Ubi Jalar

Sabrina Santoso menyatakan saat membuat biji salak, pastikan lebih banyak ubi jalarnya.

"Kalau tepung kanjinya terlalu banyak, rasa biji salaknya jadi kurang. Harus lebih banyak ubi jalarnya," terangnya.

Sependapat dengan Sabrina, Totok Siswantoko pun menyarankan agar Kawan Puan menggunakan tepung sagu atau kanji lebih sedikit.

Sebab, terlalu banyak tepung sagu atau kanji bisa membuat biji salak sangat kenyal, agak alot, dan bahkan mengubah cita rasanya.

Baca Juga: Ini 5 Tips Membuat Es Buah Mango Coco Viral di TikTok, Takjil Buka Puasa

2. Uleni Adonan saat Masih Panas

Menguleni adonan biji salak pun tidak boleh sembarangan, sebab kamu perlu memperhatikan suhu ubi jlar.

Menurut Sabrina, Kawan Puan harus menguleni adonan biji salak saat masih panas.

"Kalau ubi jalarnya dingin, gak bisa halus dan menempel, makanya harsu benar-benar panas saat diuleni," terangnya.

3. Rebus Biji Salak

Sama seperti membuat klepon, ketika Kawan Puan merebus biji salak, pastikn sampai mengapung.

Selain itu, jangan terlalu lama merebus biji salak karena bisa membuatnya lembek.

Kalau sudah matang, segera angkat biji dari panci dan lapisi dengan gula cair.

Itu dia tiga tips membuat biji salak yang kenyal dan legit, yuk dicoba!

Baca Juga: Rekomendasi Restoran Khas Indonesia untuk Buka Puasa di Jakarta Pusat

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Representasi Karakter Perempuan dalam Game, Inklusivitas atau Eksploitasi?