Parapuan.co - Tuntutan akan kesempurnaan dalam diri perempuan ternyata sudah dilakukan sejak dini tanpa disadari orang tua.
Hal tersebut terbukti dari studi Play Well 2024 Research yang dilakukan oleh Edelman Data & Intelligence (DXI).
Seperti dalam pers rilis The LEGO Group yang diterima PARAPUAN, studi itu diterapkan di antara 61.532 orang tua dan anak berusia 5 hingga 12 tahun di 36 negara, termasuk Indonesia.
Studi Play Well 2024 menunjukkan, sekitar 8 dari 10 (75 persen) orang tua setuju bahwa dibandingkan dengan anak laki-laki, anak perempuan lebih banyak tekanan untuk menjadi sempurna.
Sementara itu, 7 dari 10 orang tua juga menyadari anak perempuan mungkin menghadapi lebih banyak penilaian saat mengekspresikan ide kreatif dibandingkan dengan anak laki-laki (70 persen).
Temuan Play Well juga memperlihatkan 72 persen dari anak-anak mengatakan kalau tekanan untuk menjadi sempurna membuat mereka khawatir jika membuat kesalahan.
Anak perempuan berusia 5 hingga 12 tahun mengatakan, bahasa yang mereka dengar membuat mereka seolah-olah tidak boleh bereksperimen dan melakukan kesalahan (71 persen), atau perlu menunjukkan kesempurnaan (73 persen).
Dengan kata lain, penelitian global oleh Play Well menemukan kepercayaan diri dan kreativitas anak perempuan dipengaruhi oleh tekanan sosial.
Tekanan yang menuntut mereka untuk senantiasa menjadi sempurna, bahkan ketika bermain, membuat kreativitas anak perempuan berkurang.
Baca Juga: Ibu Wajib Ingat 6 Hal Ini sebelum Membeli Mainan untuk Anak, Apa Saja?
Hal ini juga menyebabkan anak perempuan jadi takut bereksperimen dan menjadi kreatif.
Kalau sudah begitu, apa yang bisa orang tua lakukan? Orang tua dapat mendorong anak perempuan untuk bermain kreatif.
Salah satunya dengan mendukung kampanye "Play Unstoppable" dari The LEGO Group, di mana anak perempuan bisa bebas bermain secara kreatif.
Membangun Kepercayaan Diri Anak Perempuan dengan Bermain Kreatif
Melalui bermain kreatif, The LEGO Group berharap dapat menggali kepercayaan diri kreatif anak perempuan.
Yaitu dengan membebaskan mereka dari tekanan untuk menjadi sempurna dan menikmati kebebasan.
Dengan portofolio LEGO play yang lebih luas mencakup berbagai minat dan passion, anak perempuan dapat menciptakan dunia-dunia tak terbatas di berbagai tema.
Misalnya dengan menggunakan mainan LEGO Friends, Disney Princess™, Creator, Classic, DREAMZzz™, Harry Potter™, Minecraft®, Gabby's Dollhouse, dan tema Animal Crossing™ yang baru.
Sebagai contoh, tema LEGO Friends dirancang untuk memainkan berbagai adegan berdasarkan pengalaman nyata.
Baca Juga: 5 Jenis Mainan Timeless untuk Anak, Ada Lego hingga Kotak Susun
Termasuk interaksi dengan isu-isu lingkungan seperti penanaman pohon, konservasi hewan, dan kendaraan listrik.
Anak-anak bahkan dapat menggabungkan set-set yang berbeda untuk membuat sebuah kawasan tetangga Friends yang lengkap untuk dimainkan.
Di sisi lain, LEGO DREAMZzz™ menampilkan set bangunan inovatif yang menggunakan petunjuk berdasarkan cerita.
Mainan ini dirancang untuk mengajak anak-anak beraksi dan memberdayakan diri dengan kebebasan untuk menciptakan makhluk-makhluk dan kendaraan fantastis apa pun yang mereka impikan.
Tahun ini, beberapa set baru termasuk 42614 LEGO® Friends Vintage Fashion Store juga diluncurkan.
Mainan tersebut dapat digunakan anak-anak untuk bersenang-senang dengan barang-barang pakaian daur ulang sambil belajar tentang keberlanjutan.
Itulah tadi cara mendorong anak perempuan bermain secara lebih bebas, sehingga kreativitasnya berkembang.
Semoga informasi di atas bisa menjadi referensi bagi Kawan Puan untuk membelikan mainan anak perempuan dan membebaskan mereka saat bermain, ya.
Baca Juga: 5 Tips Main Bareng Anak Sambil Bonding, Libatkan Inner Child Kamu
(*)