Mengapa Seseorang Bisa Tertular Tuberkulosis? Ini Penjelasannya

Saras Bening Sumunar - Selasa, 26 Maret 2024
Mengapa seseorang bisa tertular TBC?
Mengapa seseorang bisa tertular TBC? Freepik

Parapuan.co - Tuberkulosis (TBC) adalah salah satu penyakit menular yang harus diwaspadai.

Bukan hanya pada dewasa, penyakit yang disebabkan virus Mycobacterium Tuberkulosis juga dengan mudah menyerang imun anak-anak.

Lantas, bagaimana cara penularan penyakit tuberkulosis?

Mengutip dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC) tuberkulosis bisa menyebar melalui udara dari satu orang ke orang lain.

Ketika pengidap penyakit TBC mengalami batuk atau bersin, maka bakteri akan terbang di udara.

Pada akhirnya, orang-orang di sekitar pasien TBC tadi mungkin menghirup bakteri tersebut dan terinfeksi.

Yang masih sering salah, penyakit tuberkulosis tidak ditularkan melalui:

- Berjabatan tangan

- Berbagi makanan atau minuman

- Menyentuh seprai atau dudukan toilet

Baca Juga: Hari Tuberkulosis Sedunia, Ini Komitmen Penanganan TB di indonesia

- Berbagi sikat gigi

- Berciuman

Ketika seseorang menghirup bakteri TBC dari udara, bakteri tersebut dapat menetap di paru-paru dan mulai berkembang.

Dari sana, mereka dapat berpindah melalui darah ke bagian tubuh lain, seperti ginjal, tulang belakang, dan otak.

Penularan TBC ini juga berisiko tinggi untuk kamu yang melakukan interaksi secara intens.

Anak Bisa Terserang TBC Aktif

Dikutip dari laman Mayo Clinicanak juga bisa terinfeksi TBC aktif lho.

Sebagai informasi, TBC aktif terjadi ketika sistem kekebalan tidak dapat mengendalikan infeksi.

Baca Juga: 6 Makanan yang Baik Dikonsumsi Pasien Tuberkulosis, Bantu Proses Penyembuhan

Alhasil virus tersebut menyebabkan penyakit di seluruh paru-paru atau bagian tubuh lainnya. 

Anak yang terserang TBC aktif pun menunjukkan gejala yang bervariasi. Namun gejala umum yang mungkin ditunjukkan seperti:

Remaja: Gejalanya mirip dengan gejala orang dewasa sepeti kelelahan hingga batuk yang tak kunjung sembuh.

Anak usia 1 hingga 12 tahun: Anak di usia ini mungkin mengalami gejala seperti demam yang tidak kunjung hilang dan berat badan turun.

Bayi: Bayi tidak tumbuh atau bertambah berat badannya seperti yang diharapkan.

Selain itu, bayi mungkin mengalami gejala pembengkakan pada cairan di sekitar otak atau sumsum tulang belakang.

Kapan Harus Mengunjungi Dokter?

Gejala tuberkulosos umumnya hampir sama dengan penyakit pernapasan lainnya. Inilah alasan mengapa seorang pasien TBC terlambat mendapatkan pengobatan.

Namun jika kamu mengalami gejala seperti nyeri dada yang luar biasa, kejang, batuk dan urin berdarah, hingga kesulitas bernapas jangan tunda untuk melakukan konsultasi ke dokter.

Baca Juga: Hari Tuberkulosis Sedunia, Kenali Penyebab Hingga Gejala Penyakit TBC

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Minum Kopi Sebelum Olahraga, Apa Manfaat dan Risikonya?