Parapuan.co - Prilly Mahatei Latuconsina atau yang akrab dikenal sebagai Prilly Latuconsina menggaungkan pentingnya kesejahteraan para pekerja seni peran alias aktor.
Bergelut di dunia hiburan saat dirinya memasuki SMA hingga kini usianya mencapai 27 tahun, tentu banyak asam dan garam dunia hiburan yang sudah ia lewati.
Jika dulunya Prilly aktif sebagai aktor di depan layar, memerankan banyak peran dan karakter di berbagai film maupun series, kini Prilly menjajal peran baru.
Peran baru itu bukan karakter yang harus ia mainkan di depan layar kaca, sebaliknya justru di balik layar. Ia mulai menjadi produser untuk rumah produksi Sinemaku Pictures tahun 2020.
Menjadi seseorang yang aktif di depan maupun kini di balik layar juga, Prilly Latuconsina nyatanya menaruh perhatian lebih terhadap kesejahteraan para aktor.
Ia mengungkapkan bahwa kesejahteraan para aktor itu bergantung pada produser, bagaimana kebijakan dari produser itu akan memengaruhi kesejahteraan aktor.
"Sejahtera atau tidaknya (aktor), itu tergantung kebijakan dari produser, bagaimana dia jam kerjanya, apa fasilitas yang dia berikan untuk kru-kru di saat syuting itu," ucapnya dalam acara Netflix dalam rangka Hari Film Nasional, Rabu, (27/3/2024) di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.
Prilly mengakui bahwa sudah ada beberapa kebijakan yang ia terapkan sebagai produser di rumah produksi Sinemaku Pictures, demi setidaknya memberikan kesejahteraan pada aktornya.
Tak hanya itu, Prilly juga aktif mendorong RUU Ketenagakerjaan untuk aktor dengan cara terlibat dalam perbincangan dan diskusi bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Baca Juga: Viral di TikTok Tips Menyeimbangkan Karier dan Pendidikan ala Prilly Latuconsina
Dorong RUU Ketenagakerjaan Aktor untuk Pastikan Kesejahteraan Mereka
"Kebetulan tadi pagi saya habis meeting sama Pak Menteri untuk mendorong RUU Ketenagakerjaan aktor," ungkap Prilly Latuconsina.
Prilly mengungkap bahwa diskusinya dengan Menparekraf Sandiaga Uno tentang jam kerja aktor di lokasi syuting dan profesi aktor yang saat ini statusnya masih dianggap buruh.
Prilly ingin mendorong RUU Ketenagakerjaan aktor itu salah satunya untuk mengubah profesi aktor yang sekarang ini dianggapnya buruh jadi profesional.
"Meliputi jam kerja dan juga aktor sebagai profesi profesional karena aktor sekarang itu aktor profesinya masih buruh," tuturnya.
Lebih lanjut, Prilly mengungkapkan beragam tantangan menjadi aktor di Indonesia sekarang ini, termasuk tentang jam kerja dan kesehatan.
Banyak aktor yang syuting 24 jam, minim istirahat, dan mengabaikan kesehatan tubuh karena waktu produksi yang singkat sehingga harus dikejar.
Karena dikejar waktu produksi yang singkat, tidak bisa ada tambahan hari, maka banyak aktor harus bekerja 24 jam dan minim istirahat demi menyelesaikan produksi film maupun series.
Alhasil, banyak yang akhirnya sakit, namun saat sudah sakit pun, hal tersebut harus dikesampingkan karena kembali lagi, waktu produksi yang diberikan sangat singkat.
Baca Juga: Kerap Dialami Prilly Latuconsina, Ini Caranya Hadapi Bullyan Netizen
"Masih banyak aktor aktor di luar sana yang syutingnya 24 jam, nggak tidur harus syuting, terus mungkin mengalami kejadian sakit, tapi tidak bisa tertolong karena waktu produksinya sebentar, sedikit, nggak ada tambahan hari, sehingga waktu sakit masih harus tetap syuting, nah itu bagaimana kita menanggulanginya," paparnya.
"Makanya tadi pagi saya juga meeting sama Pak Menteri sama Kemenparekraf untuk mendukung program-program kami untuk kesejahteraan aktor," tambahnya.
Prilly pun menyimpan harapan bahwa semoga upayanya itu bisa didukung oleh pemerintah sehingga ekosistem industri di Indonesia lebih baik daripada sebelumnya dan siapapun yang bekerja di industri film bisa sejahtera.
Upaya Prilly sebagai Produser di Sinemaku Pictures
Prilly sendiri mengungkap bahwa dirinya mengutamakan kesejahteraan aktor maupun kru lain yang bekerja bersama dirinya di Sinemaku Pictures.
Hal paling sederhana yang ia lakukan adalah dengan memberikan BPJS Kesehatan kepada para kru dan aktornya untuk menjamin kesehatannya apabila sampai sakit saat proses produksi.
"Kebetulan yang sudah saya lakukan di Sinemaku Pictures itu kita buatkan BPJS, jadi kalau misalkan mereka sakit di tengah-tengah syuting itu sudah aman semuanya, sudah kita biayai," ungkapnya.
Tak hanya soal kesehatan, Prilly pun mengungkap upayanya memastikan kesejahteraan pekerja seni, yakni masalah bonus.
Ia mengaku memberikan bonus itu sudah pasti pada setiap kru, bukan hanya para pemeran utama dalam film maupun series.
"Bonus itu sudah pasti di setiap kru. Semua kru, semua pemain dapat bahkan ke driver-driver. Jadi nggak cuma pemeran utamanya saja tapi profesi yang dianggapnya kecil atau tidak terlihat mendapatkan haknya," pungkasnya.
Baca Juga: Selalu Dipandang Sebelah Mata, Prilly Latuconsina Nangis Masuk Nominasi FFI
(*)