Jadi Langkah Pencegahan Stunting, BKKBN Imbau Perempuan Hamil Sebelum 35 Tahun

Saras Bening Sumunar - Jumat, 29 Maret 2024
BKKBN imbau perempuan hamil sebelum usia 35 tahun demi cegah stunting.
BKKBN imbau perempuan hamil sebelum usia 35 tahun demi cegah stunting. Freepik

Parapuan.co Stunting menjadi salah satu masalah kesehatan pada anak yang perlu mendapatkan perhatian khusus.

Terlebih kasus stunting pada anak di Indonesia terbilang masih cukup tinggi.

Mengutip dari laman Kemenkesangka stunting di Indonesia mencapai 21,6 persen.

Angka tersebut berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022.

Walaupun terjadi penurunan dari tahun sebelumnya yaitu 24,4 persen pada tahun 2021, masih perlu upaya besar untuk mencapai target penurunan stunting pada tahun 2024 sebesar 14 persen.

Stunting pada anak bisa disebabkan karena masalah gizi buruk alias kebutuhan gizi yang tidak tercukupi dengan baik.

Alhasil anak akan memiliki berat badan lebih rendah dibandingkan anak seusianya.

Bukan itu saja, mereka juga cenderung memiliki tubuh yang lebih pendek dari anak-anak di usianya.

Bicara tentang stunting, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengimbau ibu hamil maksimal usia 35 tahun untuk mencegah angka anak lahir stunting.

Baca Juga: Kata Dokter, Anemia pada Ibu Hamil Bisa Berdampak pada Kondisi Anak

"Usia 35 tahun maksimal untuk hamil karena pada dasarnya manusia dari lemah dikuatkan, dari kuat dilemahkan, dan puncaknya ada di umur 32 tahun, itu sudah mulai menua," ucap Hasto Wardoyo sebagaimana dilansir dari Antara.

Sisi Kesehatan Hamil 35 Tahun ke Atas

Jika dilihat dari sisi kessehatan, kehamilan di usia 35 tahun ke atas memiliki risiko tersendiri terhadap kesehatan.

Baik itu kesehatan ibu hamil maupun kesehatan janinnya.

Untuk ibu hamil, kehamilan di atas usia 35 memicu pendarahan pasca persalinan.

Pendarahan ini terjadi karena kemampuan kontraksi otot-otot rahim pada usia tersebut sudah tidak sebaik otot-otot ibu saat masih berusia 20 tahun.

Sementara untuk kondisi bayi, kehamilan di usia 35 tahun ke atas berisiko membuat bayi mengalami kelainan kromosom dan kecacatan.

Bukan itu saja, kemungkinan bayi lahir prematur dan berat badan rendah juga menjadi risiko tersendiri.

Baca Juga: Ini Saran Menkes RI Budi Gunadi Sadikin untuk Cegah Stunting pada Anak

Hasto menyebut bahwa usia siap menikah menurut BKKBN idealnya 25 tahun untuk laki-laki dan 21 tahun untuk perempuan.

Sedangkan usia kehamilan ideal yakni tidak kurang dari 20 tahun sampai sebelum 35 tahun.

Antisipasi Mencegah Kehamilan Stunting

Lebih lanjut Hasto Wardoyo menjelaskan bahwa selama masa kehamilan, asupan protein hewani dapat ditingkatkan misal dengan mengonsumsi ikan lele.

Ikan lele mengandung lemak yang terdapat DHA dan omega 3. Dua kandungan tersebut dapat membuat otak cerdas.

"Contohnya lele, karena lele lebih baik daripada daging lainnya, karena mengandung lemak yang mengandung DHA dan omega 3, dua kandungan yang membuat otak cerdas," ujarnya. 

Hasto juga mengingatkan agar ibu hamil yang kekurangan darah rutin meminum tablet tambah darah.

"Apabila ibu hamil kekurangan darah, maka harus minum tablet tambah darah, tetapi jangan pakai air teh, karena air teh dapat mengurangi penyerapan tablet tambah darah," tuturnya.

Kekurangan darah atau anemia saat proses kehamilan bisa mengakibatkan plasenta bayi tipis dan anak kurang gizi.

Baca Juga: Melibatkan Pendekatan Holistik, Ini 8 Cara Mencegah Stunting

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Representasi Karakter Perempuan dalam Game, Inklusivitas atau Eksploitasi?