Perjalanan Karier Handari Putri di P&G Indonesia dan Pentingnya Support System dalam Prosesnya

Rizka Rachmania - Jumat, 19 April 2024
Perjalanan karier Handari Putri di P&G Indonesia dan pentingnya support system dalam prosesnya.
Perjalanan karier Handari Putri di P&G Indonesia dan pentingnya support system dalam prosesnya. Dok. Parapuan/Adeline Krisanti

Parapuan.co - Handari Putri adalah seorang Senior Manager Human Resource (HR) Procter & Gamble (P&G) Indonesia. Namun, karier Putri pada awalnya bukan di bidang HR, melainkan sebuah bidang yang menurutnya berbeda dari tanggung jawabnya sekarang. 

Sebelum menjabat sebagai Senior Manager HR P&G Indonesia, dirinya lebih dulu berkarier di P&G Indonesia dengan menempati posisi Purchasing Senior Manager. Kawan Puan mungkin tahu bahwa HR dan purchasing adalah bidang yang jauh berbeda.

Kurang lebih sembilan tahun, perempuan yang akrab disapa Putri ini berkarier di bidang purchasing di P&G Indonesia. Kesempatan datang pada Putri untuk menjadi Senior Manager HR P&G Indonesia di tahun kesembilan dirinya bekerja di sana.

Di tahun kesembilan, datang nih kesempatannya aku ditawarin ‘Eh Putri, lagi ada opening nih di HR dan kami lihat kamu salah satu profil yang cocok’,” tutur Putri menirukan ucapan pimpinan HR kala itu, kepada PARAPUAN, Jumat, (15/3/2024).

Putri merasa bahwa itu merupakan kesempatan bagus baginya untuk berkembang dan memanfaatkan kesempatan untuk memulai kariernya di posisi yang baru. Pasalnya, Putri sendiri sebenarnya punya background di supply chain marketing dan finance.

“Aku merasa privilege ditawarkan sama pimpinan HR karena memang sesuai passion dan natural calling aku, dan bermodal nekat dan amanah aku iyakan sampai akhirnya aku ada di Senior Manager HR ini,” lanjutnya.

Perubahan karier di bidang yang cukup berbeda ini tentu membuat Putri harus melakukan beragam penyesuaian, salah satu yang paling dasar adalah dari yang awalnya mengurus vendor, sekarang harus mengurus karyawan.

“Yang tadinya kita mengurus vendor, sekarang kita mengurus orang, nih, dan mengurus karyawan-karyawan ini, kadang mengurus orang lebih kompleks dibanding mengurus vendor ataupun third-party yang ingin bekerja sama dengan P&G,” ucapnya.

“Kalau mengurus karyawan, kita harus bisa menyeimbangkan antara kepala dari perusahaan kepada karyawan sendiri, bagaimana ketemu di tengah supaya interest-nya bisa menguntungkan kedua belah pihak,” tambahnya.

Baca Juga: CEO P&G Alexandra Keith: Bungkam Sangsi dengan Prestasi

Penulis:
Editor: Rizka Rachmania