Perjalanan Karier Handari Putri di P&G Indonesia dan Pentingnya Support System dalam Prosesnya

Rizka Rachmania - Jumat, 19 April 2024
Perjalanan karier Handari Putri di P&G Indonesia dan pentingnya support system dalam prosesnya.
Perjalanan karier Handari Putri di P&G Indonesia dan pentingnya support system dalam prosesnya. Dok. Parapuan/Adeline Krisanti

"Fleksibilitas untuk karyawan perempuan maupun laki-laki di mana kita bisa menentukan jam kerja, lokasi kerja, itu sesuai dengan alignment dengan manajer, dan Flex@Work itu salah satunya didukung dengan kebijakan bekerja dari rumah, kita punya kesempatan dua kali bekerja dari rumah dalam seminggu, atau pengaturan lainnya asalkan sesuai kesepakatan dengan manajer masing-masing dan HR," tutur Putri.

"Jadi dengan kebijakan Flex@Work ini aku sebagai ibu bekerja jujur merasa terbantu, sih. selama pekerjaan kita beres dan nggak ter-compromise karena harus mengantar orang tua atau menjaga anak sakit atau misalkan ke sekolah karena anak tampil, itu nggak apa-apa," terangnya.

Berhasil Bikin Program Berkat Punya Ally Sesama Perempuan

Support system dari sesama perempuan pekerja di P&G Indonesia pun Putri dapatkan hingga dirinya bisa mempunyai program yang akhirnya bisa memberdayakan perempuan lainnya.

Putri bercerita bahwa delapan tahun yang lalu ia memulai Equality & Inclusion journey di P&G Indonesia, berawal dari mimpi sesama perempuan di perusahaan tersebut.

"Kita kasual aja ngobrol selama jam makan siang, kita bikin acara kecil-kecilan untuk mengumpulkan insight dari karyawan perempuan, 'Oh, kebutuhannya apa'," ucap Putri.

"Setelah itu kita bisa menarik massa, sudah mulai menemukan karyawan yang punya passion dan interest yang sama. Ketika kita sudah punya ally yang cukup kuat, yang mau mensponsori dan mau bergabung, kita bikin program," lanjutnya.

Ally atau yang diterjemahkan secara bebas ke bahasa Indonesia adalah sekutu, menjadi kawan bagi Putri untuk membuat program bersama hingga menyampaikannya ke pimpinan.

"Berawal dari kasual, kita dapat ally, dapat massa, kita dapat dukungan dari pimpinannya," ucapnya.

Dengan adanya dukungan dari sesama perempuan di tempat kerjanya, Putri memiliki ally, memiliki massa yang mendukung dan menyukseskan program yang pada akhirnya kembali bermanfaat untuk perempuan.

Putri mengungkap bahwa berkat kerja bareng dan dukungan dari sesama perempuan saat dirinya memulai perjalanan Equality & Inclusion di P&G Indonesia, lahirlah dua program andalan yakni Lollyland Pop Up Daycare selama sebelum dan sesudah libur Lebaran, serta ANJANI (Gerakan Maju Wanita Indonesia/Women Entrepreneurs Academy).

Lollyland Pop Up Daycare adalah program atau fasilitas yang ada di kantor P&G Indonesia di Sentral Senayan, Jakarta Pusat. Fasilitas tersebut menyediakan daycare yang bisa dimanfaatkan oleh karyawan selama libur Lebaran dan asisten rumah tangga masih mudik.

Program ANJANI (Gerakan Maju Wanita Indonesia/Women Entrepreneurs Academy) di P&G Indonesia
Program ANJANI (Gerakan Maju Wanita Indonesia/Women Entrepreneurs Academy) di P&G Indonesia Dok. P&G Indonesia

Di sisi lain, ANJANI merupakan program yang bertujuan untuk membangun kapabilitas untuk bisnis yang dipimpin perempuan. Mereka diberikan pelatihan dan pengembangan khusus dari para ahli internal maupun eksternal dari P&G Indonesia agar mampu bekerja sama dan mendapatkan bisnis dari korporasi besar.

Putri menyebut bahwa program yang ia anggap sebagai 'bayi'-nya ini merupakan kolaborasi antara tim purchasing dengan Equality & Inclusion. Program ANJANI mulai berjalan sejak 2020 dan ditujukan khusus untuk para perempuan pelaku bisnis di Indonesia.

"Topik yang diajarkan membangun kemampuan bagaimana melakukan branding, bagaimana caranya mendapatkan pendanaan secara finansial yang baik, cara mendapatkan dan mengelola sumber daya yang dimiliki oleh organisasinya, dan tentunya bagaimana mengenalkan bisnis ke korporasi besar," jelasnya.

Ketika ditanya tentang mimpinya, Putri mengungkapkan bahwa ia ingin menjadi contoh dan panutan bagi dua orang putrinya bahwa seorang perempuan bisa menjadi ibu di rumah serta bekerja di luar.

"Aku pengin menjadi role model buat mereka kalau perempuan bisa melakukan apapun, perempuan bisa bekerja dan ada di posisi manajerial layaknya ayahnya. Ayah kerja, ibu juga bisa kerja, jadi nggak ada yang perlu mereka takutkan sebagai perempuan," pungkasnya.

Baca Juga: Peduli Kesehatan Mental di Tempat Kerja, Perusahaan Ini Giatkan Beragam Program untuk Karyawan Termasuk Perpanjangan Parental Leave

 

(*)

Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

960 Ribu Pelajar-Mahasiswa Terlibat Judi Online, Ini Tips Cegah Judol pada Remaja