Seperti diceritakan dalam sinopsis film Surat Cinta untuk Kartini, pada pertemuan pertamanya Sarwadi langsung jatuh hati padanya.
Sarwadi menilai paras ayu Kartini dan karakternya yang peduli dengan rakyat kecil membuatnya jatuh cinta.
Pertemuan itu pun langsung kemudian Sarwadi ceritakan kepada sahabatnya, Mujur.
Namun tanggapannya justru tak mengenakan, karena menurut Mujur sosok Kartini adalah perempuan aneh yang suka mendobrak tradisi.
Bahkan orang-orang lainnya yang Sarwadi temui juga mengatakan hal serupa.
Padahal, pada era di awal 1900-an, adat adalah hal yang sangat pantang untuk dilanggar.
Namun kebingungan Sarwadi seketika sirna, saat ia mengetahui bahwa Kartini ingin mendirikan sekolah bagi kaum bumiputra.
Karena Kartini percaya bahwa perempuan yang terdidik, kelak akan menjadi guru pertama untuk anak-anaknya agar lebih maju lagi.
Kendati pun Kartini dianggap sebagai perempuan yang aneh di era tersebut, Sarwadi justru mengaguminya.
Baca Juga: Kerap Diidentikan dengan Hari Kartini, Ini Sejarah dan Asal Usul Kebaya