Kenali 3 Manfaat Mengunyah Permen Karet bagi Kesehatan, Apa Saja?

Anna Maria Anggita - Rabu, 17 April 2024
Manfaat mengunyah permen karet bagi kesehatan.
Manfaat mengunyah permen karet bagi kesehatan. ipag

Parapuan.co - Tak disangka, mengunyah permen karet ternyata punya manfaat bagi kesehatan.

Pasalnya, permen karet yang dijual di pasaran tak hanya membantu menyegarkan napas, tapi manfaatnya lebih dari itu.

Dilansir dari Kompas.com, berikut manfaat mengunyah permen karet bagi kesehatan gigi sampai kesehatan mental:

1. Meningkatkan Konsentrasi dan Daya Ingat

Jika Kawan Puan punya masalah dengan konsentrasi dan daya ingat, maka coba mengunyah permen karet.

Mengunyah permen karet dapat meningkatkan berbagai aspek fungsi otak.

Fungsi otak mulai dari kewaspadaan, memori, pemahaman, sampai pengambilan keputusan bisa ditingkatkan dengan mengunyah permen karet.

2. Mengurangi Risiko Kerusakan Gigi

Dianjurkan untuk mengunyah permen karet tanpa gula setelah makan karena membantu meningkatkan produksi air liur.

Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Gigi Anak Sejak Lahir hingga Usia 4 Tahun

Kondisi tersebut dapat membantu membersihkan sisa-sisa makanan dan meningkatkan pH dalam mulut.

Pada akhirnya, permen karet pun mencegah pembentukan plak dan Kawan Puan terhindar dari kerusakan gigi.

3. Mengurangi Stres dan Kecemasan 

Kawan Puan harus tahu bahwa mengunyah permen karet juga dapat mengurangi stres dan kecemasan.

Sebab, mengunyah permen karet bisa merangsang produksi hormon endorfin.

Hormon endorfin tersebut dapat membuat kita merasa lebih baik secara emosional.

Tak hanya itu saja, bagi Kawan Puan yang ingin menurunkan berat badan, mengunyah permen karet bisa dilakukan karena membantu mengurangi nafsu makan.

Ketika mengunyah permen karet, akan timbul sensasi kenyang, sehingga mengalihkan perhatianmu dari makanan.

Itu dia berbagai manfaat mengunyah permen karet, tertarik untuk mencoba?

Baca Juga: Viral di TikTok Kandidiasis Oral, Infeksi Jamur pada Mulut Bayi

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja